Semarang (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah memasifkan kegiatan kampanye pelestarian candi kepada masyarakat.
"Dari Jumat (12/7) sampai hari ini (Minggu, 14/7) kami sudah melakukan kampanye di Candi Gedongsongo. Dalam waktu dekat menyusul kompleks candi di Dieng," kata Staf Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Provinsi Jawa Tengah Putu Dananjaya di sela kampanye di Kabupaten Semarang, Minggu.
Ia mengatakan untuk kampanye di Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo ini akan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan "Dieng Culture Festival" di mana jumlah pengunjungnya sangat banyak.
"Bahkan satu hari sebelum pelaksanaan biasanya akses jalan ke Dieng sudah macet, momentum ini kami coba manfaatkan untuk berkampanye," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan kampanye tersebut, BPCB mengajak masyarakat khususnya pengunjung bangunan cagar budaya salah satunya candi agar ikut merawat dan melestarikan keberadaan candi dengan tidak melakukan aksi vandalisme.
"Selain itu, isu sampah juga masih menjadi perhatian kami. Ini terjadi terutama di candi-candi yang tingkat kunjungannya cukup tinggi," katanya.
Baca juga: BPCB Jateng ajak masyarakat rawat Candi Gedongsongo
Ia mengatakan tanpa kampanye, maka masyarakat tidak teredukasi dengan baik. Dengan begitu mereka akan dengan mudah melakukan aksi perusakan atau vandalisme.
"Pada kampanye ini kami juga akan menyisipkan pesan tentang pelestarian. Adapun beberapa candi yang ada di Dieng di antaranya Candi Arjuna, Bima, Gatotkaca, dan Setyaki," katanya.
Sebelumnya, Koordinator Publikasi dan Pemanfaatan sekaligus Koordinator Kegiatan Kampanye Wahyu Kristanto mengatakan pada kegiatan tersebut BPCB memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa candi bukan sekadar benda mati, tetapi juga merupakan peninggalan sejarah yang mengandung banyak pesan.
Menurut dia, melalui bangunan candi maka keharmonisan manusia terhadap Tuhan, alam lingkungan, dan sesama manusia harus terjaga dengan baik.
"Dalam hal ini kita memiliki tanggung jawab, memberikan apresiasi terhadap warisan budaya supaya masyarakat juga memahami sekaligus bisa ikut melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar mereka," katanya.
Baca juga: Benda diduga cagar budaya di Cilacap diinventarisasi BPCB
"Dari Jumat (12/7) sampai hari ini (Minggu, 14/7) kami sudah melakukan kampanye di Candi Gedongsongo. Dalam waktu dekat menyusul kompleks candi di Dieng," kata Staf Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Provinsi Jawa Tengah Putu Dananjaya di sela kampanye di Kabupaten Semarang, Minggu.
Ia mengatakan untuk kampanye di Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo ini akan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan "Dieng Culture Festival" di mana jumlah pengunjungnya sangat banyak.
"Bahkan satu hari sebelum pelaksanaan biasanya akses jalan ke Dieng sudah macet, momentum ini kami coba manfaatkan untuk berkampanye," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan kampanye tersebut, BPCB mengajak masyarakat khususnya pengunjung bangunan cagar budaya salah satunya candi agar ikut merawat dan melestarikan keberadaan candi dengan tidak melakukan aksi vandalisme.
"Selain itu, isu sampah juga masih menjadi perhatian kami. Ini terjadi terutama di candi-candi yang tingkat kunjungannya cukup tinggi," katanya.
Baca juga: BPCB Jateng ajak masyarakat rawat Candi Gedongsongo
Ia mengatakan tanpa kampanye, maka masyarakat tidak teredukasi dengan baik. Dengan begitu mereka akan dengan mudah melakukan aksi perusakan atau vandalisme.
"Pada kampanye ini kami juga akan menyisipkan pesan tentang pelestarian. Adapun beberapa candi yang ada di Dieng di antaranya Candi Arjuna, Bima, Gatotkaca, dan Setyaki," katanya.
Sebelumnya, Koordinator Publikasi dan Pemanfaatan sekaligus Koordinator Kegiatan Kampanye Wahyu Kristanto mengatakan pada kegiatan tersebut BPCB memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa candi bukan sekadar benda mati, tetapi juga merupakan peninggalan sejarah yang mengandung banyak pesan.
Menurut dia, melalui bangunan candi maka keharmonisan manusia terhadap Tuhan, alam lingkungan, dan sesama manusia harus terjaga dengan baik.
"Dalam hal ini kita memiliki tanggung jawab, memberikan apresiasi terhadap warisan budaya supaya masyarakat juga memahami sekaligus bisa ikut melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar mereka," katanya.
Baca juga: Benda diduga cagar budaya di Cilacap diinventarisasi BPCB