Boyolali (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menyatakan Sutopo Purwo Nugroho merupakan contoh nyata pengabdian kepada negara.
"Ini jadi pelajaran bagi kita untuk bisa mencontoh dan mengikuti kemauan keras beliau dalam mengabdi kepada negara," katanya pada pelepasan jenazah Sutopo di Boyolali, Senin.
Dalam keadaan sakit, kata dia, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB tersebut, tetap memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebencanaan.
"Beliau telah bisa menyampaikan pesan tentang kebencanaan. Mengumpulkan berita dari berbagai daerah dan masyarakat lantas menyusunnya jadi laporan yang mudah dimengerti," katanya.
Baca juga: Ganjar sebut Sutopo sosok pekerja keras dan berdedikasi
Selain itu, kata dia, Sutopo juga mampu memberikan analisa peristiwa yang terjadi, saran, dan masukan tentang apa yang perlu dilakukan saat situasi darurat.
"Pak Topo juga memiliki semangat untuk menyatukan berbagai pihak yang terlibat dalam proses kebencanaan," katanya.
Terkait dengan penyakit kanker paru stadium 4 yang diderita Sutopo sejak 2017, kata dia, telah diberikan pengobatan yang terbaik.
Ia mengatakan seluruh dokter terbaik telah berupaya memberikan penyembuhan kepada Sutopo, termasuk keinginan BNPB dan keluarga yang memberangkatkan Sutopo ke salah satu rumah sakit kanker terbaik di Asia, RS Modern Guangzhou, Tiongkok.
Meski demikian, setelah melewati proses pengobatan di Tiongkok sekitar satu bulan, Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/7).
Sutopo yang berasal dari Kabupaten Boyolali itu meninggalkan seorang istri dan dua putra.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa wafatnya Sutopo BNPB
"Ini jadi pelajaran bagi kita untuk bisa mencontoh dan mengikuti kemauan keras beliau dalam mengabdi kepada negara," katanya pada pelepasan jenazah Sutopo di Boyolali, Senin.
Dalam keadaan sakit, kata dia, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB tersebut, tetap memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebencanaan.
"Beliau telah bisa menyampaikan pesan tentang kebencanaan. Mengumpulkan berita dari berbagai daerah dan masyarakat lantas menyusunnya jadi laporan yang mudah dimengerti," katanya.
Baca juga: Ganjar sebut Sutopo sosok pekerja keras dan berdedikasi
Selain itu, kata dia, Sutopo juga mampu memberikan analisa peristiwa yang terjadi, saran, dan masukan tentang apa yang perlu dilakukan saat situasi darurat.
"Pak Topo juga memiliki semangat untuk menyatukan berbagai pihak yang terlibat dalam proses kebencanaan," katanya.
Terkait dengan penyakit kanker paru stadium 4 yang diderita Sutopo sejak 2017, kata dia, telah diberikan pengobatan yang terbaik.
Ia mengatakan seluruh dokter terbaik telah berupaya memberikan penyembuhan kepada Sutopo, termasuk keinginan BNPB dan keluarga yang memberangkatkan Sutopo ke salah satu rumah sakit kanker terbaik di Asia, RS Modern Guangzhou, Tiongkok.
Meski demikian, setelah melewati proses pengobatan di Tiongkok sekitar satu bulan, Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/7).
Sutopo yang berasal dari Kabupaten Boyolali itu meninggalkan seorang istri dan dua putra.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa wafatnya Sutopo BNPB