Solo (ANTARA) - Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Surakarta mendorong kaum disabilitas memahami penggunaan anggaran pendapatan asli daerah (APBD) melalui pelatihan analisis dan advokasi APBD bagi difabel.

"Pelatihan ini bertujuan agar kaum difabel di Kota Solo makin memahami mekanisme perencanaan pembangunan dan bagaimana menganalisa anggaran yang ada selama ini," kata Koordinator Program PPRBM Surakarta Kristian Pramudyo di sela pelatihan di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan kaum difabel juga harus mengetahui bagaimana proporsi anggaran yang ada di Solo untuk difabel yang selama ini disediakan.

"Dari pelatihan yang kami lakukan sejak tanggal 4 Juli, ada beberapa catatan penting, di antaranya kebutuhan kaum disabilitas untuk mampu melihat anggaran, membaca anggaran ada di OPD mana saja, dan peluang pemerintah yang bermanfaat untuk teman-teman difabel," katanya.

Ia mengatakan selama ini dari sisi perencanaan anggaran, Pemerintah Kota Surakarta sudah cukup memberikan kesempatan pada keterlibatan penyandang disabilitas.

"Yang jadi persoalan adalah bagaimana kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh teman-teman difabel. Dalam hal ini, kami mendorong teman-teman ketika proses musrenbang kecamatan, musrenbang kota, itu bisa menyampaikan aspirasi sesuai dengan kebutuhannya," katanya.

Baca juga: Baznas Pati serahkan bantuan kepada 116 penyandang disabilitas

Rekomendasi yang lain kebutuhan peningkatan kapasitas bagi organisasi difabel di Kota Solo terkait mekanisme perencanaan pembangunan sangat penting dilakukan.

"Pada prinsipnya partisipasi difabel harus ditingkatkan agar kolaborasi antara organisasi difabel, pemerintah, dan masyarakat dapat berjalan dengan baik," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pelaksana Harian Tim Advokasi Difabel Surakarta Yulianto mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Kegiatan ini sudah cukup bagus bagi kami untuk menganalisa APBD di seluruh Indonesia," katanya.

Sedangkan mengenai keterlibatan disabilitas dalam pengelolaan anggaran belum maksimal karena masih belum memahami jalur pemanfaatan APBD secara detail.

"Oleh karena itu, setelah ada pelatihan ini kami bisa paham. Memang pelatihan ini sangat penting karena berkaitan dengan pemberdayaan disabilitas," katanya.

Baca juga: BBRSPDI Temanggung bekali orang tua penyandang disabilitas intelektual

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024