Pemalang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara IX bersinergi dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia menebar benur atau benih udang di tambak Afdeling Pesantren Kebun Semugih, Kabupaten Pemalang, Jumat.
Tebar benur ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN IX dengan Perum Perindo tentang kerja sama operasional budidaya udang vaname yang telah dilaksanakan pada September 2018.
Penebaran benur udang dilaksanakan secara bertahap hingga 32 petak dengan target produksi pada tahap awal yaitu 2,8 ton udang per petak dengan nilai produktivitas 17,6 ton per hektare, sedangkan total tambak yang dikelola seluas 10 hektare ini memiliki masa kerja sama selama lima tahun.
Dalam kerja sama tersebut, PTPN IX bertanggung jawab dalam menyiapkan tambak udang vaname siap pakai serta menyediakan sumber daya manusia.
Sementara itu, Perum Perindo berperan sebagai pemodal dan pelaksana operasional teknis budidaya tambak.
Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan bahwa diversifikasi usaha dalam pemanfaatan lahan untuk tambak udang ini merupakan upaya PTPN IX dalam mengoptimalkan aset perusahaan.
Baca juga: Maksimalkan potensi wisata Bendung Karet Tirtonadi, Pemkot tebar benih ikan
"Lahan tersebut kurang sesuai dengan tanaman perkebunan karena memiliki tanah berkandungan air payau," katanya.
Iryanto menargetkan pendapatan usaha budidaya udang vaname seluas 20 hektare mampu menyumbang pendapatan bagi perusahaan sebesar Rp13,825 miliar dengan laba Rp3,026 miliar.
Aspek legal, kata dia, juga sudah didapatkan izin Diversifikasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah dengan nomor 525.29/7645/2018 Tentang Diversifikasi Usaha PT PTPN IX Kebun Semugih di Kabupaten Pemalang dengan izin seluas 34 hektare bisa dilaksanakan usaha tambak.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda menambahkan program kerja sama antara dua BUMN ini dapat berkontribusi terhadap masyarakat sekitar yakni menyerap tenaga kerja lokal di sekitar Kabupaten Pemalang, sekaligus menjadi sarana praktik edukasi bagi siswa maupun mahasiswa di bidang perikanan.
Menurut dia, penerapan budidaya udang diimplementasikan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan tambak dari lahan terseleksi PTPN IX.
"Upaya budidaya ini juga merupakan kontribusi kami pada komoditas unggulan perikanan secara nasional serta mendukung program pemerintah dalam peningkatan ekspor udang," ujarnya.
Sebelumnya, Perum Perindo telah mengadakan pelatihan pengenalan budidaya udang vaname kepada PTPN IX mengenai standar prosedur operasional pada 1-3 Juli 2019.
Dalam pelatihan tersebut, Perum Perindo melalui Divisi Pakan dan Budidaya memberikan materi berupa manajemen pemberian pakan, pengecekan kualitas air, dan pengawasan proses budidaya untuk meraih produk udang yang berkualitas.
Baca juga: 8.000 benih ikan ditebar di Sungai Gringsing Purbalingga
Tebar benur ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN IX dengan Perum Perindo tentang kerja sama operasional budidaya udang vaname yang telah dilaksanakan pada September 2018.
Penebaran benur udang dilaksanakan secara bertahap hingga 32 petak dengan target produksi pada tahap awal yaitu 2,8 ton udang per petak dengan nilai produktivitas 17,6 ton per hektare, sedangkan total tambak yang dikelola seluas 10 hektare ini memiliki masa kerja sama selama lima tahun.
Dalam kerja sama tersebut, PTPN IX bertanggung jawab dalam menyiapkan tambak udang vaname siap pakai serta menyediakan sumber daya manusia.
Sementara itu, Perum Perindo berperan sebagai pemodal dan pelaksana operasional teknis budidaya tambak.
Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan bahwa diversifikasi usaha dalam pemanfaatan lahan untuk tambak udang ini merupakan upaya PTPN IX dalam mengoptimalkan aset perusahaan.
Baca juga: Maksimalkan potensi wisata Bendung Karet Tirtonadi, Pemkot tebar benih ikan
"Lahan tersebut kurang sesuai dengan tanaman perkebunan karena memiliki tanah berkandungan air payau," katanya.
Iryanto menargetkan pendapatan usaha budidaya udang vaname seluas 20 hektare mampu menyumbang pendapatan bagi perusahaan sebesar Rp13,825 miliar dengan laba Rp3,026 miliar.
Aspek legal, kata dia, juga sudah didapatkan izin Diversifikasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah dengan nomor 525.29/7645/2018 Tentang Diversifikasi Usaha PT PTPN IX Kebun Semugih di Kabupaten Pemalang dengan izin seluas 34 hektare bisa dilaksanakan usaha tambak.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda menambahkan program kerja sama antara dua BUMN ini dapat berkontribusi terhadap masyarakat sekitar yakni menyerap tenaga kerja lokal di sekitar Kabupaten Pemalang, sekaligus menjadi sarana praktik edukasi bagi siswa maupun mahasiswa di bidang perikanan.
Menurut dia, penerapan budidaya udang diimplementasikan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan tambak dari lahan terseleksi PTPN IX.
"Upaya budidaya ini juga merupakan kontribusi kami pada komoditas unggulan perikanan secara nasional serta mendukung program pemerintah dalam peningkatan ekspor udang," ujarnya.
Sebelumnya, Perum Perindo telah mengadakan pelatihan pengenalan budidaya udang vaname kepada PTPN IX mengenai standar prosedur operasional pada 1-3 Juli 2019.
Dalam pelatihan tersebut, Perum Perindo melalui Divisi Pakan dan Budidaya memberikan materi berupa manajemen pemberian pakan, pengecekan kualitas air, dan pengawasan proses budidaya untuk meraih produk udang yang berkualitas.
Baca juga: 8.000 benih ikan ditebar di Sungai Gringsing Purbalingga