Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat menciptakan wadah perekonomian alternatif bagi ibu rumah tangga di Desa Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berupa "Omah Jagung Kutasari" (Omaji).

"Wadah perekonomian alternatif yang disebut dengan nama 'Omaji' ini diciptakan oleh lima mahasiswa lintas disiplin ilmu dari Fakultas Farmasi serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tergabung dalam Tim PKM-M (Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat)," kata Ketua Tim PKM-M "Omaji" Fuad Nur Fitria di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Menurut dia, Tim PKM-M "Omaji" beranggotakan Aditya Pratama Putra, Alwin Rahmawati, Verena Nur Ariffah, dan Alda Widianti serta dibimbing oleh dosen pembimbing Dr. Pri Iswati Utami, M.Si, Apt.

Ia mengatakan inovasi tersebut sangat membantu masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Kutasari dalam memberikan solusi untuk membantu mendapatkan penghasilan tambahan.

Selain itu, kata dia, "Omaji" juga diharapkan dapat sebagai alternatif bagi ibu-ibu yang memiliki pekerjaan dengan jam kerja yang cukup panjang seperti yang terdapat di Desa Kutasari.

"Itu karena salah satu mata pencaharian kaum perempuan di Desa Kutasari adalah buruh di industri rambut dan bulu mata palsu. Secara keseluruhan jumlah pekerja pada industri rambut dan bulu mata palsu di Kabupaten Purbalingga mencapai 60 ribu orang, 95 persen di antaranya kaum perempuan denga jam kerja mulai pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB," katanya.

Lebih lanjut, Fitria mengatakan salah satu pertimbangan Tim PKM-M menciptakan "Omaji" di Desa Kutasari adalah tingginya potensi tanaman jagung yang dimiliki wilayah itu.

Ia mengatakan berdasarkan data, Desa Kutasari memiliki luas wilayah 196,10 hektare yang sebagian besar merupakan lahan pertanian atau tanah sawah seluas 111,66 hektare, sedangkan kemampuan produksi jagung di daerah itu mencapai 6.714 ton.

Baca juga: Mahasiswa UMP bikin ramuan pembasmi kutu rambut dari ekstrak apel

"Beberapa produk olahan jagung yang telah dihasilkan warga Kutasari, antara lain talam jagung, lepet jagung, dan nagasari jagung. Atas pertimbangan itu, kami menggelar sosialisasi dan membentuk 'Omaji' di Desa Kutasari yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga setempat," katanya.

Menurut dia, sosialisasi tersebut dilakukan dengan tujuan membagi ilmu pengetahuan mengenai manajemen finansial yang baik, cara membentuk peluang usaha baru dengan memanfaatkan sumber daya di lingkungan sekitar, dan konsep penyediaan produk pasar yang tepat.

Selain itu, kata dia, tim juga menyosialisasikan tentang manfaat berwirausaha dalam mendukung peningkatan pendapatan keluarga sehingga diharapkan dapat membantu ekonomi warga sekitar untuk menjaga kelestarian sungai.

"Kegiatan diakhiri dengan pembentukan Omaji Desa Kutasari," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang peserta sosialisasi, Kadim mengharapkan adanya kelanjutan dari program yang dilaksanakan Tim PKM-M "Omaji" sehingga kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.

"Hingga akhirnya program dapat dilaksanakan berkelanjutan dan dapat menjadi inspirasi untuk ibu-ibu di Desa Kutasari lainnya agar berani untuk membuka usaha," katanya.

Terkait dengan kegiatan Tim PKM-M "Omaji", Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan lima mahasiswa lintas fakultas tersebut.

"Prestasi yang diraih mahasiswa UMP ini, merupakan capaian yang membanggakan. Sudah banyak yang berprestasi hingga di tingkat nasional. UMP untuk Indonesia'' katanya.

Ia mengatakan UMP senantiasa memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa dan staf pengajarnya untuk mengembangkan diri dalam bidang akademik dan nonakademik sesuai dengan minat dan bakat mereka.

"Siapa pun yang memiliki kemampuan dan peluang untuk menunjukkan potensinya, akan kami pacu agar semakin potensinya semakin menonjol," katanya,

Baca juga: Mahasiswa UMP ciptakan celana terapi bagi balita berkaki X/O

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024