Solo (ANTARA) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia akan membagikan secara gratis 10.000 ayam kepada masyarakat sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas kerugian yang diderita para peternak.

"Pembagian ini akan kami lakukan di lima kecamatan di Kota Solo pada Rabu (26/6). Rencananya kami lakukan pukul 08.00-10.00 WIB," kata Ketua Pinsar Indonesia Jawa Tengah Parjuni di Solo, Selasa.

Sebagai rincian, pembagian ayam di Kecamatan Banjarsari 2.000 ekor, Kecamatan Laweyan 1.500 ekor, Kecamatan Pasar Kliwon 1.500 ekor, Kecamatan Jebres 1.500 ekor, dan Kecamatan Serengan 1.500 ekor.

"Untuk sisanya akan dibagikan di Klaten," katanya.

Pada teknis pembagiannya, Pinsar menyiapkan kupon yang kemudian diberikan kepada masyarakat. Sesuai rencana, pembagian akan dilakukan oleh Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.

Baca juga: Harga merosot, peternak unggas Soloraya minta perlindungan hak usaha

Sebelumnya, pembagian ayam gratis tersebut dilakukan sebagai bentuk protes peternak mandiri di wilayah Jateng dan DIY kepada pemerintah atas anjloknya harga daging ayam ras di pasaran.

"Saat ini sudah banyak peternak mandiri yang gulung tikar. Turunnya harga jual di pasaran sudah berada di bawah biaya produksi yang dikeluarkan. Untuk diketahui, harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp18.500/kg, namun harga jual saat ini hanya di angka Rp8.000-9.000/kg. Ini merugikan peternak mandiri," katanya.

Ia mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi sejak April 2019 hingga saat ini. Sejak itu, kerugian para peternak tidak lagi terhitung.

Pada kegiatan obral murah ayam tersebut, para peternak yang tergabung dalam Pinsar menjual dengan harga Rp25.000/ekor.

"Rata-rata memiliki berat dua kilogram. Kalau harga normal di kisaran Rp40.000/ekor," katanya.

Ia mengatakan obral murah itu sudah dilakukan sejak Sabtu (22/6). Jumlah ayam yang dijual sekitar ratusan ekor, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peternak.

Baca juga: Pinsar akan bagi ribuan ayam kepada warga
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024