Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus melakukan sejumlah upaya guna mengantisipasi kekeringan sebagai dampak musim kemarau dan penurunan curah hujan di wilayah setempat.

"Salah satunya dengan melakukan penghijauan di daerah rawan kekeringan dan melakukan gerakan hemat penggunaan air," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Senin.

Meskipun belum ada kekeringan di wilayah itu, katanya, antisipasi perlu dilakukan mengingat curah hujan yang terus menurun selama beberapa waktu belakangan.

Pemkab Banjarnegara juga telah menggelar rapat koordinasi antisipasi bencana kekeringan dan bencana lainnya. Rapat koordinasi tersebut, dihadiri sejumlah instansi terkait, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI, dan BMKG.

"Dalam rakor tersebut ada pemaparan potensi bencana, khususnya kekeringan dan bencana lain, di wilayah Kabupaten Banjarnegara serta pemaparan materi dari BMKG Banjarnegara tentang perkembangan dan perubahan cuaca saat ini dan cuaca ke depan hingga akhir bulan Agustus 2019," katanya.

Dalam rapat koordinasi juga dipaparkan tentang dasarian hari tanpa hujan di Kabupaten Banjarnegara dan pembahasan mengenai perlunya dukungan semua instansi dalam mitigasi dan penanganan kebencanaan di daerah.

Baca juga: Banyumas dilanda krisis air bersih

BPBD Banjarnegara telah menyiagakan sejumlah personel, termasuk tiga mobil tangki air, untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami menyiagakan personel dan mobil tangki air, sehingga apabila nantinya ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih maka tim kami akan segera meluncur," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengatakan Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2019.

"Banjarnegara termasuk dalam kabupaten yang mulai memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni, sehingga masyarakat di wilayah setempat diimbau untuk bijak menggunakan air guna mencegah kekeringan," katanya.

Baca juga: 360 desa bakal alami kekeringan, BPBD Jateng sudah antisipasi sejak dini
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024