Solo (ANTARA) - Perum Bulog (Persero) bersinergi dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, untuk meningkatkan kualitas produksi padi melalui jalinan nota kesepahaman.
"Kami ingin membangun proses pertanian yang berkualitas, termasuk kuantitas. Yang kami lihat adalah pertanian dengan pupuk organik akan memberikan hasil produksi yang aman dan sehat," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di sela penandatanganan nota kesepahaman di lahan milik UNS di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jumat.
Pada kerja sama "on farm" di atas lahan 2 hektare tersebut, pihaknya mengembangkan varietas Trisaksi yang memiliki banyak kelebihan, di antaranya waktu panen lebih pendek, yaitu dengan masa panen di umur 75 hari dan volume panen yang lebih besar. Selain itu juga padi Logawa Mas dengan masa panen 110 hari.
"Dengan menggunakan bibit unggulan yang baik maka akan berpengaruh pada kualitas dan mempengaruhi kuantitas. Dalam satu hektar2 mampu memproduksi 9-10 ton," katanya.
Ia mengatakan dengan demikian Bulog dan UNS akan membantu permasalahan para petani, utamanya dalam menerapkan teknik pertanian yang baik.
Baca juga: Wirendra sebut padi Mugibat sebagai solusi kesejahteraan petani
Ia mengatakan gabah kering hasil "on farm" tersebut dibeli oleh Bulog dengan harga Rp4.070/kg atau sesuai dengan harga pembelian pemerintah dan akan diolah di Unit Pengolahan Bulog Grogol.
Nota kesepahaman yang berlaku hingga lima tahun ke depan ini memiliki ruang lingkup kerja sama yang meliputi kegiatan pengelolaan "on farm", pemanfaatan teknologi pengolahan lahan dan budidaya modern, serta manajemen dan penanganan pascapanen.
"Penandatanganan ini merupakan awal kerja sama yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lebih rinci dan diharapkan dapat menghasilkan produk pangan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, dalam pelaksanaannya kerja sama tersebut dilakukan di atas lahan milik UNS dengan menggunakan modal kerja dari Himbara dan melibatkan kelompok petani binaan UNS serta Perum Bulog selaku penyerap hasil panen.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan sinergitas antara petani, perguruan tinggi, dan Bulog tersebut diharapkan mampu meningkatkan program pertanian khususnya sektor pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Dengan ini harapannya UNS lebih bisa berperan dalam mengatasi masalah pangan di Indonesia," katanya.
Baca juga: Padi gogo jadi alternatif musim tanam ketiga
"Kami ingin membangun proses pertanian yang berkualitas, termasuk kuantitas. Yang kami lihat adalah pertanian dengan pupuk organik akan memberikan hasil produksi yang aman dan sehat," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di sela penandatanganan nota kesepahaman di lahan milik UNS di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jumat.
Pada kerja sama "on farm" di atas lahan 2 hektare tersebut, pihaknya mengembangkan varietas Trisaksi yang memiliki banyak kelebihan, di antaranya waktu panen lebih pendek, yaitu dengan masa panen di umur 75 hari dan volume panen yang lebih besar. Selain itu juga padi Logawa Mas dengan masa panen 110 hari.
"Dengan menggunakan bibit unggulan yang baik maka akan berpengaruh pada kualitas dan mempengaruhi kuantitas. Dalam satu hektar2 mampu memproduksi 9-10 ton," katanya.
Ia mengatakan dengan demikian Bulog dan UNS akan membantu permasalahan para petani, utamanya dalam menerapkan teknik pertanian yang baik.
Baca juga: Wirendra sebut padi Mugibat sebagai solusi kesejahteraan petani
Ia mengatakan gabah kering hasil "on farm" tersebut dibeli oleh Bulog dengan harga Rp4.070/kg atau sesuai dengan harga pembelian pemerintah dan akan diolah di Unit Pengolahan Bulog Grogol.
Nota kesepahaman yang berlaku hingga lima tahun ke depan ini memiliki ruang lingkup kerja sama yang meliputi kegiatan pengelolaan "on farm", pemanfaatan teknologi pengolahan lahan dan budidaya modern, serta manajemen dan penanganan pascapanen.
"Penandatanganan ini merupakan awal kerja sama yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lebih rinci dan diharapkan dapat menghasilkan produk pangan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, dalam pelaksanaannya kerja sama tersebut dilakukan di atas lahan milik UNS dengan menggunakan modal kerja dari Himbara dan melibatkan kelompok petani binaan UNS serta Perum Bulog selaku penyerap hasil panen.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan sinergitas antara petani, perguruan tinggi, dan Bulog tersebut diharapkan mampu meningkatkan program pertanian khususnya sektor pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Dengan ini harapannya UNS lebih bisa berperan dalam mengatasi masalah pangan di Indonesia," katanya.
Baca juga: Padi gogo jadi alternatif musim tanam ketiga