Banyumas (ANTARA) - Politikus Partai Golkar Wirendra Tjakrawerdaya menyebut padi varietas Mugibat yang dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menjadi salah satu solusi meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal tersebut disampaikan Wirendra usai mengikuti panen raya yang digelar Gabungan Kelompok Tani Amanah di Desa Adisana, Banyumas, Rabu.
Menurut calon anggota DPR dari daerah pemilihan Cilacap dan Banyumas tersebut, Mugibat terbukti lebih tahan wereng dan menghasilkan beras yang unggul.
"Perawatan yang dibutuhkan juga lebih mudah," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap itu.
Ia menjelaskan Desa Adisana merupakan salah satu daerah yang menjadi "pilot project" untuk varietas Mugibat tersebut.
"Hasilnya terbukti memuaskan," tambahnya.
Ia menuturkan hasil.produksi varietas ini terbukti lebih tinggi, bahkan jika di banding varietas Ciherang.
Ia mengharapkan varietas baru ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia mengungkapkan varietas ini bisa menjadi solusi ketahanan pangan nasional dan kemudian diharapkan tidak perlu dilakukan impor beras lagi.
Hal tersebut disampaikan Wirendra usai mengikuti panen raya yang digelar Gabungan Kelompok Tani Amanah di Desa Adisana, Banyumas, Rabu.
Menurut calon anggota DPR dari daerah pemilihan Cilacap dan Banyumas tersebut, Mugibat terbukti lebih tahan wereng dan menghasilkan beras yang unggul.
"Perawatan yang dibutuhkan juga lebih mudah," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap itu.
Ia menjelaskan Desa Adisana merupakan salah satu daerah yang menjadi "pilot project" untuk varietas Mugibat tersebut.
"Hasilnya terbukti memuaskan," tambahnya.
Ia menuturkan hasil.produksi varietas ini terbukti lebih tinggi, bahkan jika di banding varietas Ciherang.
Ia mengharapkan varietas baru ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia mengungkapkan varietas ini bisa menjadi solusi ketahanan pangan nasional dan kemudian diharapkan tidak perlu dilakukan impor beras lagi.