Temanggung (ANTARA) - Kalangan petani kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berharap harga kopi pada masa panen tahun ini naik atau paling tidak sama seperti harga tahun lalu.

Petani kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Setyo di Temanggung, Senin, mengatakan harga kopi gelondong merah basah jenis arabika tahun lalu mencapai Rp9.000 per kilogram, yang merupakan harga tertinggi saat panen raya 2018.

"Harga tersebut saat puncak panen raya, semoga saja tahun ini minimal harganya bisa bertahan seperti tahun lalu," katanya.

Menurut dia harga kopi biasanya mengalami peningkatan sejak memasuki panen raya, di awal panen biasanya kopi dibeli dengan harga Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram, kemudian harga akan naik setelah memasuki panen raya dan memasuki akhir panen raya.

Ia berharap pada panen raya tahun ini petani berharap harga kopi gelondong merah basah bisa bertahan tinggi, dengan demikian kesejahteraan petani kopi bisa semakin meningkat.

"Panen kopi ada beberapa tahapan, dari meliki, panen raya, terus penghabisan," katanya.

Menurut dia hal itu untuk tahapan panen kopi petik merah, kalau yang tidak petik merah biasanya hanya dipanen sekali saja.

Menurut dia kondisi cuaca sangat berpengaruh pada proses pembuahan kopi. Mulai dari pembungaan, pembuahan, hingga saat buah berubah warna menjadi merah, dan kemudian memasuki masa panen.

Ia berharap harga kopi tahun ini bisa bertahan tinggi, karena kualitas kopi tahun ini lebih bagus dari tahun lalu.

"Kualitas kopi tahun ini lebih bagus, karena cuacanya sangat mendukung. Semoga saja harga kopi juga lebih bagus dari tahun 2018," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024