Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuka kesempatan kepada masyarakat Kudus yang berniat berjualan bisa menempati los di Pasar Rakyat Kudus yang masih tersedia tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Kami mengharapkan masyarakat yang menginginkan tempat berjualan di pasar rakyat yang benar-benar berniat untuk berjualan sehingga ketika sudah mendapatkan tempat bisa langsung berjualan," kata Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andy Imam Santoso di Kudus, Jumat.

Jangan sampai, kata dia, hanya sekadar ingin mendapatkan tempat berjualan, namun belum memiliki keinginan berjualan karena tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa menempati los berjualan, terkecuali membayar biaya retribusi pasar.

Ia mengakui hingga kini masih ada sekitar puluhan tempat untuk berjualan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

"Silakan masyarakat Kudus mendaftar ke Dinas Perdagangan dengan membawa kartu identitas diri," ujarnya.

Bagi masyarakat yang sudah mendaftar, katanya, akan ditunggu selama dua bulan, jika tidak ditempati sesuai batas waktu yang diberikan maka akan dicabut dan diberikan kepada orang lain yang benar-benar bersedia berjualan.

Bangunan pasar dengan luas bangunan 55x25 meter per segi itu, pembangunannya dianggarkan Rp5,69 miliar dengan jumlah kios sebanyak 39 kios dan 217 los untuk pedagang ayam potong dan sayuran.

Berdasarkan pantauan, hingga kini baru ada tiga kios yang buka di Pasar Rakyat yang bangunannya berada dalam kompleks Pasar Baru Kudus di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, sedangkan kios lainnya masih tutup.

Sementara di bagian dalam yang merupakan los pasar, pintu masuknya masih tertutup rapat dan belum ada aktivitas.

Los pasar rencananya digunakan untuk berjualan daging ayam maupun ikan yang selama ini masih menempati los jualan di Pasar Baru.

Akan tetapi, rencana dipindah sebelum Lebaran 2019 belum juga terealisasi, kemudian diundur.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024