Semarang (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi PT Pertamina atas layanan BBM dan pengoperasian SPBU di jalur tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, terutama di jalur tol Trans Jawa.
Jonan di SPBU KM 260 Brebes, Rabu (12/6) tengah malam di sela peninjauan ke sejumlah SPBU di jalur tol arus balik wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, memperkirakan masih ada 5-15 persen pemudik yang belum balik. SPBU lainnya yang ditinjau Jonan yakni di KM 360 Batang, KM 389 Batang, dan KM 229 Cirebon.
Ikut mendampingi Jonan dalam peninjauan tersebut Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid, General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian dan Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari, serta tim lainnya.
Begitu tiba di SPBU, Jonan melihat layanan pengisian BBM, berbincang dengan operator SPBU, bahkan ikut membantu masyarakat yang sedang mengisi BBM yang diarahkan mengunakan e-payment dengan menggunakan Link Aja.
"Perkiraan masih ada 5 sampai 15 persen pemudik yang belum balik, karena banyak perusahaan swasta yang baru memulai kegiatan pada Senin (17/6). Tinjauan ke SPBU malam hari, karena kalau siang hari aktif itu kan pasti. Hasilnya, persiapannya luar biasa dan mayoritas SPBU siap. Tahun ini jauh lebih baik dari tahun 2018," katanya.
Jonan menilai secara keseluruhan pelayanan Pertamina sudah bagus dan berharap pembayaran BBM ke depan dapat lebih banyak yang menggunakan e-payment atau cashless seperti Link Aja.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid menambahkan bahwa Pertamina telah menargetkan pemasangan mesin EDC untuk penggunaan e-payment di 22.000 dispenser di 5.500 SPBU.
"Selain itu, sebelum tahun baru akan ada pembangunan tujuh SPBU di jalur Trans Jawa dan delapan SPBU di jalur Trans Sumatera. Kami berharap pada Natal dan tahun baru lebih baik lagi," katanya.
Terkait peningkatan kebutuhan BBM saat arus balik, Mas'ud menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan sejumlah penyesuaian seperti menyiagakan layanan tambahan seperti SPBU Modular, Kios Pertamina Siaga dan juga Motoris BBM.
Layanan tersebut bersifat fleksibel mengikuti perkembangan rekayasa lalu lintas seperti saat sistem one way diterapkan, Pertamina memaksimalkan layanan SPBU Reguler maupun non reguler di ruas jalan kiri dan kanan dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jakarta.
Sementara saat rekayasa lalu lintas lawan arus, ataupun penutupan sejumlah rest area, Pertamina juga memaksimalkan layanan Kios Kemasan Pertamina Siaga dengan motorisnya, di mana dilengkapi melalui layanan call center 135.
"Tetap jaga kesehatan dan konsentrasi di jalan, dan apabila diperlukan informasi mengenai layanan BBM Pertamina, bisa menghubungi Pertamina Call Center 135," demikian Mas'ud Khamid.
Jonan di SPBU KM 260 Brebes, Rabu (12/6) tengah malam di sela peninjauan ke sejumlah SPBU di jalur tol arus balik wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, memperkirakan masih ada 5-15 persen pemudik yang belum balik. SPBU lainnya yang ditinjau Jonan yakni di KM 360 Batang, KM 389 Batang, dan KM 229 Cirebon.
Ikut mendampingi Jonan dalam peninjauan tersebut Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid, General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian dan Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari, serta tim lainnya.
Begitu tiba di SPBU, Jonan melihat layanan pengisian BBM, berbincang dengan operator SPBU, bahkan ikut membantu masyarakat yang sedang mengisi BBM yang diarahkan mengunakan e-payment dengan menggunakan Link Aja.
"Perkiraan masih ada 5 sampai 15 persen pemudik yang belum balik, karena banyak perusahaan swasta yang baru memulai kegiatan pada Senin (17/6). Tinjauan ke SPBU malam hari, karena kalau siang hari aktif itu kan pasti. Hasilnya, persiapannya luar biasa dan mayoritas SPBU siap. Tahun ini jauh lebih baik dari tahun 2018," katanya.
Jonan menilai secara keseluruhan pelayanan Pertamina sudah bagus dan berharap pembayaran BBM ke depan dapat lebih banyak yang menggunakan e-payment atau cashless seperti Link Aja.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid menambahkan bahwa Pertamina telah menargetkan pemasangan mesin EDC untuk penggunaan e-payment di 22.000 dispenser di 5.500 SPBU.
"Selain itu, sebelum tahun baru akan ada pembangunan tujuh SPBU di jalur Trans Jawa dan delapan SPBU di jalur Trans Sumatera. Kami berharap pada Natal dan tahun baru lebih baik lagi," katanya.
Terkait peningkatan kebutuhan BBM saat arus balik, Mas'ud menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan sejumlah penyesuaian seperti menyiagakan layanan tambahan seperti SPBU Modular, Kios Pertamina Siaga dan juga Motoris BBM.
Layanan tersebut bersifat fleksibel mengikuti perkembangan rekayasa lalu lintas seperti saat sistem one way diterapkan, Pertamina memaksimalkan layanan SPBU Reguler maupun non reguler di ruas jalan kiri dan kanan dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jakarta.
Sementara saat rekayasa lalu lintas lawan arus, ataupun penutupan sejumlah rest area, Pertamina juga memaksimalkan layanan Kios Kemasan Pertamina Siaga dengan motorisnya, di mana dilengkapi melalui layanan call center 135.
"Tetap jaga kesehatan dan konsentrasi di jalan, dan apabila diperlukan informasi mengenai layanan BBM Pertamina, bisa menghubungi Pertamina Call Center 135," demikian Mas'ud Khamid.