Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menggarap potensi lokal berupa produk unggulan melalui pelaksanaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Expo yang diselenggarakan di Mal Solo Paragon pada tanggal 12 s.d. 15 Juni 2019.
"Menjadi tugas pemerintah kota untuk mengangkat potensi ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nur Haryani pada pembukaan UKM Expo di Solo, Rabu.
Ia berharap melalui pameran tersebut produk UKM di tingkat kelurahan yang belum dikenal menjadi terkenal sehingga mampu memperluas pasar dari produk-produk unggulan tersebut.
Pada UKM Expo tersebut, Pemkot Surakarta memajang potensi ekonomi dari 51 kelurahan di lima kecamatan yang ada di Kota Solo. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya produk batik, kerajinan tangan, dan makanan.
Menurut Ketua Panitia Pameran Daryono, setiap kelurahan di Kota Solo menyimpan banyak potensi ekonomi yang masih perlu diperkenalkan.
"Mulai dari batik, kerajinan, kuliner, hingga potensi pariwisata. Dalam hal ini, tidak hanya dikenalkan, tetapi juga perlu dikembangkan," katanya.
Meski tidak menyampaikan target transaksi pada pelaksanaan UKM Expo tersebut, dia berharap angkanya lebih baik jika dibandingkan kegiatan serupa sebelumnya.
Peserta Imelda Kristiani mengaku sudah dua kali mengikuti pameran tersebut dan hasil penjualannya cukup bagus.
"Pelanggan saya juga bertambah karena saya aktif mengikuti pameran ini. Bukan hanya dari Solo, melainkan juga daerah lain, seperti Sukoharjo dan Klaten," kata peserta yang mewakili Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta ini.
"Menjadi tugas pemerintah kota untuk mengangkat potensi ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nur Haryani pada pembukaan UKM Expo di Solo, Rabu.
Ia berharap melalui pameran tersebut produk UKM di tingkat kelurahan yang belum dikenal menjadi terkenal sehingga mampu memperluas pasar dari produk-produk unggulan tersebut.
Pada UKM Expo tersebut, Pemkot Surakarta memajang potensi ekonomi dari 51 kelurahan di lima kecamatan yang ada di Kota Solo. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya produk batik, kerajinan tangan, dan makanan.
Menurut Ketua Panitia Pameran Daryono, setiap kelurahan di Kota Solo menyimpan banyak potensi ekonomi yang masih perlu diperkenalkan.
"Mulai dari batik, kerajinan, kuliner, hingga potensi pariwisata. Dalam hal ini, tidak hanya dikenalkan, tetapi juga perlu dikembangkan," katanya.
Meski tidak menyampaikan target transaksi pada pelaksanaan UKM Expo tersebut, dia berharap angkanya lebih baik jika dibandingkan kegiatan serupa sebelumnya.
Peserta Imelda Kristiani mengaku sudah dua kali mengikuti pameran tersebut dan hasil penjualannya cukup bagus.
"Pelanggan saya juga bertambah karena saya aktif mengikuti pameran ini. Bukan hanya dari Solo, melainkan juga daerah lain, seperti Sukoharjo dan Klaten," kata peserta yang mewakili Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta ini.