Surabaya (ANTARA) - Seorang suami di Surabaya, Jawa Timur, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah terlebih dahulu menghabisi nyawa istrinya, kata perwira polisi setempat.
Kepolisian Sektor (Polsek) Sawahan Surabaya mengungkap identitas pasangan suami-istri yang tewas bernama Sumardi, usia 56 tahun, dan Romiyah, usia 55 tahun, keduanya warga Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang sejak sekitar dua bulan terakhir indekos di sebuah rumah Jalan Kupang Gunung Timur IV/ 30 Surabaya.
"Kami menemukan catatan pada secarik kertas yang terselip dalam sebuah buku yang diduga ditulis oleh korban Sumardi. Isinya semacam kekecewaan karena istrinya diduga selingkuh dan menyatakan lebih baik pasangan suami-istri ini sama-sama mati," ujar Wakil Kepala Polsek Sawahan Surabaya Ajun Komisaris Polisi (AKP) Eko Sudarmanto kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Sumardi dan Romiyah ditemukan tewas pada sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi di rumah kos Jalan Kupang Gungung Timur IV/ 30.
Berawal dari seorang warga yang menemukan jasad Sumardi di depan pintu kamar kosnya dalam posisi gantung diri menggunakan seutas tali.
Polisi, setelah menerima laporan warga, kemudian segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan jasad Romiyah dalam posisi terlentang di lantai kamar kos dengan muka berlumuran darah tertutup bantal, serta mulut tersumpal kain.
"Terdapat luka memar pada pelipis kiri dan kanan korban Romiyah. Tak jauh dari jasadnya, kami juga menemukan bongkahan batu dengan bekas darah," ucap AKP Eko.
Buku yang berisi catatan yang diduga ditulis tangan oleh Sumardi ditemukan polisi di dalam kamar kos tersebut.
"Kami sudah bandingkan dengan tulisan tangan Sumardi yang lain dan ada kesamaan karakter sehingga kemungkinan besar catatan itu ditulis oleh dirinya sebelum kejadian,' jelasnya.
Sejumlah saksi dari tetangga sekitar yang dimintai keterangan polisi, AKP Eko menandaskan, juga mengaku kerap mendengar kalau pasangan suami-istri tersebut selama tinggal rumah kos Jalan Kupang Gungung Timur IV/ 30 Surabaya sering cekcok, yang diduga dipicu oleh api cemburu.
Kepolisian Sektor (Polsek) Sawahan Surabaya mengungkap identitas pasangan suami-istri yang tewas bernama Sumardi, usia 56 tahun, dan Romiyah, usia 55 tahun, keduanya warga Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang sejak sekitar dua bulan terakhir indekos di sebuah rumah Jalan Kupang Gunung Timur IV/ 30 Surabaya.
"Kami menemukan catatan pada secarik kertas yang terselip dalam sebuah buku yang diduga ditulis oleh korban Sumardi. Isinya semacam kekecewaan karena istrinya diduga selingkuh dan menyatakan lebih baik pasangan suami-istri ini sama-sama mati," ujar Wakil Kepala Polsek Sawahan Surabaya Ajun Komisaris Polisi (AKP) Eko Sudarmanto kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Sumardi dan Romiyah ditemukan tewas pada sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi di rumah kos Jalan Kupang Gungung Timur IV/ 30.
Berawal dari seorang warga yang menemukan jasad Sumardi di depan pintu kamar kosnya dalam posisi gantung diri menggunakan seutas tali.
Polisi, setelah menerima laporan warga, kemudian segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan jasad Romiyah dalam posisi terlentang di lantai kamar kos dengan muka berlumuran darah tertutup bantal, serta mulut tersumpal kain.
"Terdapat luka memar pada pelipis kiri dan kanan korban Romiyah. Tak jauh dari jasadnya, kami juga menemukan bongkahan batu dengan bekas darah," ucap AKP Eko.
Buku yang berisi catatan yang diduga ditulis tangan oleh Sumardi ditemukan polisi di dalam kamar kos tersebut.
"Kami sudah bandingkan dengan tulisan tangan Sumardi yang lain dan ada kesamaan karakter sehingga kemungkinan besar catatan itu ditulis oleh dirinya sebelum kejadian,' jelasnya.
Sejumlah saksi dari tetangga sekitar yang dimintai keterangan polisi, AKP Eko menandaskan, juga mengaku kerap mendengar kalau pasangan suami-istri tersebut selama tinggal rumah kos Jalan Kupang Gungung Timur IV/ 30 Surabaya sering cekcok, yang diduga dipicu oleh api cemburu.