Cilacap (ANTARA) - Hujan masih berpotensi terjadi di Jawa Tengah bagian selatan meskipun sebagian wilayah telah memasuki awal musim kemarau, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

"Potensi hujan tersebut disebabkan suhu udara maksimum di wilayah Jateng bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, masih tinggi, berkisar 31-32 derajat Celcius," katanya di Cilacap, Selasa.

Kendati demikian, dia memprakirakan hujan yang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jateng selatan tersebut bersifat lokal dengan intensitas ringan dan cenderung berlangsung pada malam hari.

Terkait dengan kondisi cuaca di Jateng selatan pada hari Selasa hingga Rabu (29/5), Teguh mengatakan secara umum pada pagi hingga siang hari diprakirakan cerah, sedangkan pada sore hari hingga Rabu (29/5) dini hari diprakirakan berawan hingga berawan tebal.

"Bahkan pada Selasa malam, hujan lokal diprakirakan terjadi di Cilacap dan Kebumen," katanya.

Disinggung mengenai prakiraan awal musim kemarau di wilayah Jateng selatan lainnya, dia mengatakan berdasarkan peta prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, sebagian Cilacap bagian barat dan timur laut, sebagian besar Banyumas, sebagain besar Purbalingga, sebagian besar Banjarnegara, Kebumen bagian utara, serta Purworejo bagian barat laut akan memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama Juni.

Oleh karena itu, dia mengimbau pemudik bersepeda motor yang melalui jalur selatan Jateng untuk menggunakan masker agar terhindar dari debu.

"Selain itu, gunakan pelindung badan karena angin di sepanjang jalur selatan Jateng cukup kencang, terutama di ruas-ruas jalan yang melintasi area persawahan," katanya.

Menurut dia, hal itu disebabkan saat sekarang wilayah perairan selatan Jateng telah memasuki musim angin timuran sehingga berdampak pada angin yang bertiup di kawasan itu berkisar 5-35 kilometer per jam.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024