Rembang (ANTARA) - Dirut PT Semen Gresik Mukhamad Saifuddin menyemangati 200-an anak yatim piatu agar mereka tetap semangat dan senantiasa memelihara harapan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

Menurut Saifuddin, banyak tokoh besar kelas dunia yang masa kecilnya juga sudah ditinggal meninggal orang tuanya, salah seorang di antaranya adalah Nabi Muhammad SAW.

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini karena semua atas kehendak Yang Maha Kuasa. Percayalah dengan rajin belajar dan bekerja, adik-adik bisa menjemput masa depan yang cerah," katanya ketika menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu di Masjid Al Hikam, Kompleks PT Semen Gresik Pabrik Rembang, Jawa Tengah, Kamis (23/5) petang.

Santunan untuk ratusan yatim piatu ini diserahkan saat kegiatan peringatan Nuzulul Quran, Semaan Al Quran, dan Buka Puasa Bersama yang digelar di Masjid Al Hikam.

Kegiatan tersebut juga dihadiri
Komisaris PT Semen Gresik Widodo Santoso dan Komite Audit PT Semen Gresik Hardo Basuki, serta karyawan Semen Gresik lintas unit.

Acara ini dipungkasi dengan mauidhoh hasanah K.H. Mukhairi, pengasuh Ponpes Alhamdulillah, Kemadu, Sulang, Rembang.

Selama Ramadan 1440 H, santunan untuk yatim piatu digelar tiga kali. 

Pertama pada Selasa (7/5) di Kampus AKSI Rembang bersama anak-anak Panti Asuhan Darul Yatamah; lalu Kamis (16/5) bersama Semen Indonesia Grup dengan memberikan santunan untuk 2.040 anak yatim sekitar pabrik Semen Gresik Tuban dan Rembang.

Dan, terakhir Kamis (23/5) ini santunan untuk 200 anak yatim dari sejumlah desa baik wilayah Kabupaten Rembang maupun Blora.

“Kinerja Semen Gresik kuartal I 2019 ini terbaik di lingkup Semen Indonesia Grup. Ini berkat kerja keras kita bersama dan doa anak-anak yatim. Mari kita bersama lebih peduli dengan anak yatim piatu. Kepedulian kita akan menjadi semangat mereka meraih cita-cita besar dan masa depan yang lebih baik,” timpal Komisaris PT Semen Gresik, Widodo Santoso. 

Salah seorang anak penerima santunan  adalah Dimas Wahyu Saputra, 11 tahun.

Bocah warga RT 3 RW I Desa Gunem Kecamatan Gunem, Rembang, ini memang termasuk anak yang layak dapat perhatian. Sebab sejak kecil ia sudah menjadi yatim seiring kematian ayahnya.

Pelajar kelas V SDN 1 Gunem ini mengatakan senang karena berkat kemurahan Semen Gresik, tiap tahun ia bisa berkumpul dengan anak yatim dari desa dan kecamatan lainnya sehingga ia merasa memiliki banyak teman yang sama-sama tak memiliki orang tua.

"Sehari-hari saya tinggal dengan ibu serta kakak dan adik. Saya ingin cepat besar sehingga bisa membantu ibu," ujar Dimas. (KSM)

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024