Rembang (ANTARA) - PT Semen Gresik berkontribusi positif dalam pengembangan progam pendidikan vokasi, khususnya di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dukungan yang diberikan perusahaan persemenan terkemuka ini beragam. Salah satunya lewat pendirian Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) Kabupaten Rembang. Seperti apa?
Rochmatul Ludfi (20) merasa keputusannya kuliah di AKSI Rembang adalah pilihan tepat.
Selama hampir 2 tahun kuliah, pemuda warga Desa Logede Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang ini merasa wawasan maupun keterampilannya benar-benar digenjot.
Baik terkait seluk beluk dunia persemenan, kewirausahaan, maupun bidang lainnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu diperolehnya baik dari bangku kuliah maupun beragam aktivitas lain yang difasilitasi oleh lembaga pendidikan vokasi D-2 di bawah payung PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
“Kalau tak ada kendala, Oktober 2019 ini saya diwisuda. Ada harapan lebih cerah untuk masa depan saya,” kata mahasiswa Program Studi Otomasi Perkantoran AKSI Rembang ini.
Berada di bawah naungan Semen Indonesia, menjadi keuntungan tersendiri bagi jajaran AKSI Rembang. Ada belasan perusahaan di bawah payung holding BUMN persemenan ini yang membuka pintu lebar untuk dijadikan lokasi praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa AKSI.
Mahasiswa praktrik kerja mendapat penjelasan dari dosen AKSI (Foto: Semen Gresik)
Selain itu, peluang magang kerja juga terbuka di BUMN lainnya melalui Forum Human Capital Indonesia.
Saat ini, Ludfi dan teman seangkatan menjalani PKL di PT Semen Gresik Pabrik Rembang. Mereka diajak menerapkan secara langsung bekal teori yang diperoleh di bangku perkuliahan, sesuai dengan prodi masing-masing.
Ludfi, misalnya, bisa menerapkan teori bisnis persemenan atau mata kuliah lain yang sudah dirampungkannya saat PKL di Unit Humas dan Bina Lingkungan Semen Gresik.
“Selama kuliah sebenarnya juga lebih banyak praktik dibanding teori. Di kampus juga ada bengkel kerja maupun peralatan penunjang yang memadai untuk praktik mahasiswa. Akan tetapi itu lebih sempurna saat kita PKL,” ujarnya.
Pernyataan serupa juga diungkapkan Fernaldi Al Faridzi Hermawan. Mahasiswa Prodi Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri AKSI ini merasa mendapat kesempatan langka selama mengikuti PKL di Unit Produksi Area Finish Mill PT Semen Gresik Pabrik Rembang.
Wawasan dan keterampilannya juga melonjak setelah digembleng langsung oleh karyawan perusahaan persemenan terkemuka itu.
“Pengalaman ini sangat berharga untuk masa depan saya,” tutur Fernaldi.
AKSI Rembang resmi berdiri pada 2017. Saat ini, ada 240 mahasiswa yang kuliah di lembaga pendidikan tinggi vokasi ini.
Mereka menuntut ilmu di tiga prodi yakni Teknik Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Industri, Otomasi Perkantoran, serta Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri.
Direktur AKSI Rembang Moh Sugihariyadi menyatakan kehadiran lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi jawaban atas beberapa persoalan, seperti mengurangi angka pengangguran hingga menyiapkan tenaga kerja terampil seiring masuknya investasi di Kabupaten Rembang.
"AKSI ini ibaratnya jembatan antara visi misi Pemkab Rembang dengan Semen Indonesia Group," jelasnya.
AKSI membekali anak didiknya agar terampil, siap masuk dunia kerja, dan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri.
Mahasiswa AKSI Rembang menjalani praktik kerja (Foto: Semen Gresik)
Prospektif
Terkait hal itu, proses pembelajaran yang diterapkan lebih didominasi kegiatan praktik dibanding teori. Proporsinya 60 persen banding 40 persen.
Mayoritas tenaga pengajar juga merupakan praktisi dari Semen Indonesia Group dan instansi lainnya.
Berbekal sejumlah keunggulan tersebut, Sugihariyadi optimistis alumni AKSI Rembang memiliki masa depan prospektif. Terlebih anak didiknya yang memiliki prestasi urusan akademik maupun bidang lainnya.
“Wisuda perdana kita akhir tahun ini. Semoga mereka -- apalagi yang berprestasi -- bisa bekerja di Semen Gresik Pabrik Rembang," harapnya.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana mengatakan komitmen peduli pendidikan yang digarap jajarannya diwujudkan melalui berbagai program.
Mulai dari pengembangan kurikulum, bantuan hibah peralatan praktikum kejuruan, peningkatan kompetensi guru, pembangunan gedung bengkel kerja seperti yang diterima SMKN 1 Gunem sekitar Rp700 juta, pembangunan perpustakaan desa, hingga beasiswa untuk pelajar sekitar perusahaan.
“Penerima beasiswa mulai dari pelajar SD, SMP, SMA/sederajat, hingga mahasiswa AKSI Rembang. Mereka adalah putra daerah harapan masa depan makanya kita support," tandas Gatot. ***
Rochmatul Ludfi (20) merasa keputusannya kuliah di AKSI Rembang adalah pilihan tepat.
Selama hampir 2 tahun kuliah, pemuda warga Desa Logede Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang ini merasa wawasan maupun keterampilannya benar-benar digenjot.
Baik terkait seluk beluk dunia persemenan, kewirausahaan, maupun bidang lainnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu diperolehnya baik dari bangku kuliah maupun beragam aktivitas lain yang difasilitasi oleh lembaga pendidikan vokasi D-2 di bawah payung PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
“Kalau tak ada kendala, Oktober 2019 ini saya diwisuda. Ada harapan lebih cerah untuk masa depan saya,” kata mahasiswa Program Studi Otomasi Perkantoran AKSI Rembang ini.
Berada di bawah naungan Semen Indonesia, menjadi keuntungan tersendiri bagi jajaran AKSI Rembang. Ada belasan perusahaan di bawah payung holding BUMN persemenan ini yang membuka pintu lebar untuk dijadikan lokasi praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa AKSI.
Selain itu, peluang magang kerja juga terbuka di BUMN lainnya melalui Forum Human Capital Indonesia.
Saat ini, Ludfi dan teman seangkatan menjalani PKL di PT Semen Gresik Pabrik Rembang. Mereka diajak menerapkan secara langsung bekal teori yang diperoleh di bangku perkuliahan, sesuai dengan prodi masing-masing.
Ludfi, misalnya, bisa menerapkan teori bisnis persemenan atau mata kuliah lain yang sudah dirampungkannya saat PKL di Unit Humas dan Bina Lingkungan Semen Gresik.
“Selama kuliah sebenarnya juga lebih banyak praktik dibanding teori. Di kampus juga ada bengkel kerja maupun peralatan penunjang yang memadai untuk praktik mahasiswa. Akan tetapi itu lebih sempurna saat kita PKL,” ujarnya.
Pernyataan serupa juga diungkapkan Fernaldi Al Faridzi Hermawan. Mahasiswa Prodi Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri AKSI ini merasa mendapat kesempatan langka selama mengikuti PKL di Unit Produksi Area Finish Mill PT Semen Gresik Pabrik Rembang.
Wawasan dan keterampilannya juga melonjak setelah digembleng langsung oleh karyawan perusahaan persemenan terkemuka itu.
“Pengalaman ini sangat berharga untuk masa depan saya,” tutur Fernaldi.
AKSI Rembang resmi berdiri pada 2017. Saat ini, ada 240 mahasiswa yang kuliah di lembaga pendidikan tinggi vokasi ini.
Mereka menuntut ilmu di tiga prodi yakni Teknik Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Industri, Otomasi Perkantoran, serta Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri.
Direktur AKSI Rembang Moh Sugihariyadi menyatakan kehadiran lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi jawaban atas beberapa persoalan, seperti mengurangi angka pengangguran hingga menyiapkan tenaga kerja terampil seiring masuknya investasi di Kabupaten Rembang.
"AKSI ini ibaratnya jembatan antara visi misi Pemkab Rembang dengan Semen Indonesia Group," jelasnya.
AKSI membekali anak didiknya agar terampil, siap masuk dunia kerja, dan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri.
Prospektif
Terkait hal itu, proses pembelajaran yang diterapkan lebih didominasi kegiatan praktik dibanding teori. Proporsinya 60 persen banding 40 persen.
Mayoritas tenaga pengajar juga merupakan praktisi dari Semen Indonesia Group dan instansi lainnya.
Berbekal sejumlah keunggulan tersebut, Sugihariyadi optimistis alumni AKSI Rembang memiliki masa depan prospektif. Terlebih anak didiknya yang memiliki prestasi urusan akademik maupun bidang lainnya.
“Wisuda perdana kita akhir tahun ini. Semoga mereka -- apalagi yang berprestasi -- bisa bekerja di Semen Gresik Pabrik Rembang," harapnya.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana mengatakan komitmen peduli pendidikan yang digarap jajarannya diwujudkan melalui berbagai program.
Mulai dari pengembangan kurikulum, bantuan hibah peralatan praktikum kejuruan, peningkatan kompetensi guru, pembangunan gedung bengkel kerja seperti yang diterima SMKN 1 Gunem sekitar Rp700 juta, pembangunan perpustakaan desa, hingga beasiswa untuk pelajar sekitar perusahaan.
“Penerima beasiswa mulai dari pelajar SD, SMP, SMA/sederajat, hingga mahasiswa AKSI Rembang. Mereka adalah putra daerah harapan masa depan makanya kita support," tandas Gatot. ***