Purwokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai rencana pendirian poliklinik dan pendidikan anak usia dini (PAUD) di kawasan industri sebagai hal yang bagus karena bagian dari pelayanan masyarakat.
"Begini, kalau itu (pendirian poliklinik dan PAUD, red.) memungkinkan, sebenarnya sinergi bisa dibuat," katanya usai menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinnakerkop-UKM) Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Rabu.
Ia menambahkan sinergi tersebut dapat dibuat dengan membangun perumahan di sekitar kawasan industri sehingga akan memperpendek transportasi para buruh.
Akan tetapi, kata dia, jika jarak kawasan industri dengan perumahan para buruh jauh, harus didukung dengan sarana transportasi yang memadai.
Menurut dia, hal itu menjadi alasan pengoperasian "Bus Rapid Transit" (BRT) Trans Jateng, salah satunya yang menghubungkan Purwokerto dan Purbalingga.
"Itu agar buruh bisa terlayani. Jadi, ada pelajar, ada buruh, ada veteran, yang mesti mendapat bantuan, maka itu mesti didorong," tegasnya.
Ganjar mengatakan fasilitas PAUD, kesehatan, pendidikan atau sekolah, dan sistem transportasi menjadi bagian yang sangat baik kalau didekatkan dengan tempat kerja.
"Saya dukung, bagus itu," tegasnya.
Saat ditanya mengenai kondisi kawasan industri di Jateng, dia mengemukakan hampir semua kawasan industri membutuhkan fasilitas-fasilitas tersebut, salah satunya di Kabupaten Semarang yang belum lama ini dibuatkan fasilitas rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
"Di sana bentuknya (rusunawa, red.) bagus, aksesnya dekat, saya tambahi dengan Trans Jateng, dengan tarif yang didiskon sangat murah sekali untuk para buruh," ujarnya.
Menurut dia, pendirian fasiitas PAUD, sekolah, dan sebagainya di kawasan industri merupakan desain yang menarik karena dapat membantu para buruh untuk meringankan beban pembiayaan anaknya.
"Kalau perumahannya beres, transportasinya beres, pendidikannya beres, kesehatannya beres, empat hal ini beres, Insyaallah beres buruhnya, maka upah itu bisa digunakan untuk kepentingan yang lain," kata Gubernur.
"Begini, kalau itu (pendirian poliklinik dan PAUD, red.) memungkinkan, sebenarnya sinergi bisa dibuat," katanya usai menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinnakerkop-UKM) Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Rabu.
Ia menambahkan sinergi tersebut dapat dibuat dengan membangun perumahan di sekitar kawasan industri sehingga akan memperpendek transportasi para buruh.
Akan tetapi, kata dia, jika jarak kawasan industri dengan perumahan para buruh jauh, harus didukung dengan sarana transportasi yang memadai.
Menurut dia, hal itu menjadi alasan pengoperasian "Bus Rapid Transit" (BRT) Trans Jateng, salah satunya yang menghubungkan Purwokerto dan Purbalingga.
"Itu agar buruh bisa terlayani. Jadi, ada pelajar, ada buruh, ada veteran, yang mesti mendapat bantuan, maka itu mesti didorong," tegasnya.
Ganjar mengatakan fasilitas PAUD, kesehatan, pendidikan atau sekolah, dan sistem transportasi menjadi bagian yang sangat baik kalau didekatkan dengan tempat kerja.
"Saya dukung, bagus itu," tegasnya.
Saat ditanya mengenai kondisi kawasan industri di Jateng, dia mengemukakan hampir semua kawasan industri membutuhkan fasilitas-fasilitas tersebut, salah satunya di Kabupaten Semarang yang belum lama ini dibuatkan fasilitas rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
"Di sana bentuknya (rusunawa, red.) bagus, aksesnya dekat, saya tambahi dengan Trans Jateng, dengan tarif yang didiskon sangat murah sekali untuk para buruh," ujarnya.
Menurut dia, pendirian fasiitas PAUD, sekolah, dan sebagainya di kawasan industri merupakan desain yang menarik karena dapat membantu para buruh untuk meringankan beban pembiayaan anaknya.
"Kalau perumahannya beres, transportasinya beres, pendidikannya beres, kesehatannya beres, empat hal ini beres, Insyaallah beres buruhnya, maka upah itu bisa digunakan untuk kepentingan yang lain," kata Gubernur.