Purwokerto (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinnakerkop-UKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mendukung rencana pendirian poliklinik dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan industri, kata Sekretaris Disnakerkop-UKM Kabupaten Banyumas Suwardi.
"Kalau memang mau ada poliklinik dan PAUD di situ (kawasan industri, red.) atau sekitarnya, malah lebih bagus. Kami sangat mendukung," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Rencana tersebut sesuai dengan imbauan yang selalu disampaikan ke perusahaan-perusahaan setiap kali pihaknya melakukan pembinaan.
Ia mengatakan berbagai imbauan tersebut di antaranya penyediaan ruang laktasi atau menyusui, klinik, dan pengujian kesehatan pekerja.
Bahkan, kata dia, selama ini beberapa perusahaan yang mapan telah memiliki klinik yang bekerja sama dengan puskesmas di sekitarnya.
"Oleh karena itu, kami sangat mendukung jika ada poliklinik dan PAUD di sekitar lokasi industri," kata dia.
Suwardi mengatakan hal itu disebabkan saat bekerja, seorang pekerja hanya memiliki waktu beristirahat sekitar satu jam, yakni pukul 12.00-13.00 WIB.
"Jika pekerja itu punya anak kecil dan di sekitar tempat kerjanya ada PAUD maupun poliklinik, itu sangat cocok, menjadi salah satu pendukung untuk memberikan kesejahteraan," kata dia.
Menurut dia, perempuan pekerja yang memiliki anak kecil bisa memasukkan anaknya ke PAUD sekitar tempat kerjanya sehingga pengawasannya lebih dekat.
"Rencana pendirian poliklinik dan PAUD di sekitar kawasan industri menunjukkan bahwa negara hadir untuk memberikan kesejahteraan bagi para pekerja," katanya.
Disinggung mengenai jumlah perusahaan di Kabupaten Banyumas, dia mengatakan berdasarkan data, tercatat 1.136 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 10 orang.
"Kalau perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 10 orang, itu bukan bagian dari pembinaan kami," katanya.
Ia mengatakan jumlah pekerja dari 1.136 perusahaan tersebut mencapai kisaran 56.500 orang itu mayoritas kaum perempuan sehingga kehadiran PAUD di lingkungan perusahaan sebagai hal yang baik, terutama bagi perempuan pekerja yang memiliki anak kecil.
"Kalau memang mau ada poliklinik dan PAUD di situ (kawasan industri, red.) atau sekitarnya, malah lebih bagus. Kami sangat mendukung," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Rencana tersebut sesuai dengan imbauan yang selalu disampaikan ke perusahaan-perusahaan setiap kali pihaknya melakukan pembinaan.
Ia mengatakan berbagai imbauan tersebut di antaranya penyediaan ruang laktasi atau menyusui, klinik, dan pengujian kesehatan pekerja.
Bahkan, kata dia, selama ini beberapa perusahaan yang mapan telah memiliki klinik yang bekerja sama dengan puskesmas di sekitarnya.
"Oleh karena itu, kami sangat mendukung jika ada poliklinik dan PAUD di sekitar lokasi industri," kata dia.
Suwardi mengatakan hal itu disebabkan saat bekerja, seorang pekerja hanya memiliki waktu beristirahat sekitar satu jam, yakni pukul 12.00-13.00 WIB.
"Jika pekerja itu punya anak kecil dan di sekitar tempat kerjanya ada PAUD maupun poliklinik, itu sangat cocok, menjadi salah satu pendukung untuk memberikan kesejahteraan," kata dia.
Menurut dia, perempuan pekerja yang memiliki anak kecil bisa memasukkan anaknya ke PAUD sekitar tempat kerjanya sehingga pengawasannya lebih dekat.
"Rencana pendirian poliklinik dan PAUD di sekitar kawasan industri menunjukkan bahwa negara hadir untuk memberikan kesejahteraan bagi para pekerja," katanya.
Disinggung mengenai jumlah perusahaan di Kabupaten Banyumas, dia mengatakan berdasarkan data, tercatat 1.136 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 10 orang.
"Kalau perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 10 orang, itu bukan bagian dari pembinaan kami," katanya.
Ia mengatakan jumlah pekerja dari 1.136 perusahaan tersebut mencapai kisaran 56.500 orang itu mayoritas kaum perempuan sehingga kehadiran PAUD di lingkungan perusahaan sebagai hal yang baik, terutama bagi perempuan pekerja yang memiliki anak kecil.