Solo (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) siap mendukung enam ajang (event) unggulan Jawa Tengah mulai dari sisi promosi hingga mengembangkan sektor pendukungnya.

"Untuk pengembangan sektor pendukung ini di antaranya souvenir, bentuk kreativitas, dan inovasi promosi, misalnya dalam bentuk film dan desain," kata Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Restog Krisna Kusuma, pada Rapat Koordinasi Sinergitas Program Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Tahun 2019 di The Alana Hotel and Convention Center Solo, Senin.

Terkait hal itu, dikatakannya, perlu adanya sinergitas antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya dapat bermuara pada jangkar kemajuan perekonomian kreatif di Jawa Tengah.

Ia mengatakan salah satu sektor potensial pariwisata di Jawa Tengah yang perlu dikembangkan yaitu event kreatif. Menurut dia, banyak daerah di Jawa Tengah yang menjadi kantong ekonomi kreatif.

"Salah satunya di Kota Solo, keunggulannya pada seni pertunjukan. Selain itu juga ditopang dengan wisata kulinernya," katanya.

Menurut dia, jika ekonomi kreatif tersebut dapat digarap secara optimal maka akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Berdasarkan data, dikatakannya, pertumbuhan industri kreatif Indonesia selalu positif. Sebagai gambaran, jika nilai PDB ekonomi kreatif pada tahun 2016 sebesar Rp926 triliun, untuk tahun 2017 naik menjadi Rp1.009 triliun.

"Bahkan hingga saat ini kenaikannya setiap tahun di kisaran 10-15 persen," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan pada tahun ini Jawa Tengah memiliki 70 event unggulan baik event budaya, pariwisata, maupun olahraga.

"Dari 70 event tersebut sebanyak enam event telah dikurasi oleh tim kurator 'Calender of Event' Kementerian Pariwisata dan berhasil masuk dalam kategori 'top 10 nasional event 2019'," katanya.

Ia mengatakan enam event ini yaitu Borobudur Marathon, Solo International Performing Arts (SIPA), Solo Batik Carnival (SBC), Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, dan Festival Payung Indonesia.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024