Purwokerto (ANTARA) - Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) memastikan stok beras di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, dalam posisi aman menghadapi Ramadhan hingga Lebaran 2019, kata Sekretaris APB Fatkhurrohman.

"Untuk menghadapi Ramadhan, berdasarkan pantauan saya, stok beras dalam posisi aman karena memang seperti di wilayah Banyumas saat sekarang masih berlangsung masa panen meskipun sebagian besar telah selesai panen," katanya di sela acara Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Eks Keresidenan Banyumas di Purwokerto, Selasa.

Selain itu, kata dia, saat sekarang banyak petani yang menyimpan gabah karena saat panen raya, Perum Bulog khususnya Bulog Subdivisi Regional Banyumas belum melakukan pengadaan gabah dan beras kualitas medium sebagai tugas "public service obligation (PSO)".

Dengan demikian, lanjut dia, petani lebih memilih menyimpan gabahnya sambil menunggu perkembangan harga gabah dan beras di pasaran.

"Biasanya kalau menjelang Lebaran, harga beras sedikit terangkat naik karena kebutuhan beras untuk zakat fitrah kualitasnya yang bagus," katanya.

Menurut dia, harga beras kualitas medium di tingkat produsen saat sekarang berkisar Rp8.000-Rp8.500 per kilogram, sedangkan di pasaran berkisar Rp9.000-Rp9.500 per kilogram.

Sementara untuk harga gabah kering panen berkisar Rp3.500-Rp3.800 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling berada pada kisaran Rp4.500 per kilogram.

"Petani saat sekarang menyimpan gabahnya dengan harapan harganya bisa terangkat naik ketika menjelang Lebaran," jelasnya.

Terkait dengan petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang masih panen, Fatkhurrohman mengatakan berdasarkan pantauan, sebagian petani di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga masih ada yang panen.

Sementara sebagian besar petani di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara telah selesai panen dan saat sekarang mulai mengolah lahannya kembali. Bahkan, ada yang telah selesai menanam padi.

"Petani di Cilacap masa panennya lebih dulu sehingga sekarang sudah ada yang selesai tanam padi. Masa panen tahun ini berlangsung 'lumintu' atau berkelanjutan," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024