Purwokerto (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, Jawa Tengah, memprediksi kenaikan harga bawang putih berdampak pada inflasi di wilayah Banyumas sepanjang April 2019.

"Memang ada kenaikan tapi saya belum melihat angkanya. Saya belum angkanya yang detail mengenai kenaikan yang terakhir," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini di sela acara Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Eks Keresidenan Banyumas di Purwokerto, Selasa.

Kendati demikian, dia mengharapkan inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada bulan April tidak jauh berbeda dengan inflasi pada bulan Maret 2019.

Saat memberi sambutan dalam Rakorwil TPID Se-Eks Keresidenan Banyumas, Agus mengatakan perkembangan inflasi pada dua kota perhitungan inflasi di wilayah Eks Karesidenan Banyumas pada tahun 2018, inflasi tercatat sebesar 2,98 persen (year on year/yoy) untuk Purwokerto, sedangkan inflasi Cilacap tercatat sebesar 3,21 persen (yoy).

"Sementara itu untuk kota non-IHK (Indeks Harga Konsumen), yaitu Purbalingga tercatat sebesar 3,01 persen (yoy) dan Banjarnegara tercatat 3,04 persen (yoy)," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan inflasi pada empat kota se-eks Keresidenan Banyumas masih dalam rentang target yaitu 3,5 plus minus 1.

"Walaupun jika dibandingkan dengan inflasi provinsi Jateng pada tahun 2018 sebesar 2,82 persen (yoy) masih lebih rendah dari inflasi keempat kota tersebut. Namun demikian, kita patut berbangga mengingat pencapaian angka inflasi pada tahun 2018 lebih rendah jika dibandingkan dengan angka inflasi tahun 2017, yaitu 3,91 persen (yoy) untuk Purwokerto, 4,41 persen (yoy) untuk Cilacap, 3,47 persen (yoy) untuk Banjarnegara, dan 2,96 persen (yoy) untuk Purbalingga," katanya.

Ia mengatakan selama tahun 2018, berdasarkan kelompok penyumbang, inflasi di Purwokerto dan Cilacap lebih didorong oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok bahan makanan, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

Adapun komoditas penyumbang inflasi yang sering muncul antara lain beras, cabai merah, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, gas, dan bahan bakar minyak.

"Selanjutnya dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan bulan Maret 2019, Purwokerto tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (year to date/ytd), Cilacap 0,39 persen (ytd), Banjarnegara 0,24 persen (ytd), dan Purbalingga 0,22 persen (ytd)," katanya.

Ia mengatakan secara umum, laju inflasi pada kota penghitungan inflasi, yakni Purwokerto dan Cilacap didorong oleh peningkatan harga kelompok komoditas "volatile food" (inflasi komponen bergerak, red.) terutama bawang merah dan bawang putih.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024