Wonosobo (ANTARA) - Tingkat kepemilikan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sudah mendekati angka 100 persen, kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonosobo Yusuf Haryatno.

Yusuf di Wonosobo, Senin, mengatakan hingga akhir Maret 2019 capaian layanan KPT-el sudah mencapai sekitar 98 persen, hal ini merupakan buah kerja keras dan kesadaran masyarakat untuk melengkapi administrasi kependudukan.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi dan sosialisasi Sensus Penduduk 2020 di Setda Kabupaten Wonosobo.

Selain KTP-el yang hampir tuntas, katanya, data kepemilikan kartu keluarga sudah mencapai 84,04 persen dan akta kelahiran untuk usia 0-5 tahun sudah menyentuh angka 99,77 persen.

"Hal ini layak kita syukuri bersama, mengingat untuk mencapai angka-angka tersebut, perjuangannya tidak mudah," katanya.

Dengan tingkat kesadaran masyarakat yang sudah cukup tinggi dalam hal administrasi kependudukan, dia optimistis sensus penduduk pada 2020 bakal menghasilkan data yang lebih akurat, valid, dan akuntabel.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah Samiran mengatakan Sensus Penduduk (SP) 2020 merupakan agenda per dekade atau setiap 10 tahun.

"Tujuan dari SP 2020 ini adalah untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia," katanya.

Ia menuturkan konsep penduduk pada SP 2020 dibagi dua, yakni secara de jure dan secara de facto.

"Secara de jure merupakan konsep dimana seseorang tercatat di dalam administrasi kependudukan, sementara secara de facto, penduduk adalah di mana seseorang berada pada saat pencacahan,” katanya.

Menurut dia, hal tersebut berbeda dengan SP 2010, di mana penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.

Dengan telah tercapainya kepemilikan KTP-el di Wonosobo sudah hampir 100 persen, pihaknya optimistis SP 2020 yang juga meliputi sensus menurut wilayah, jenis kelamin, umur, hingga pendidikan dan pekerjaan bakal berjalan lebih lancar.

Samiran mengatakan berdasarkan SP 2020, BPS juga bakal memetakan potensi desa yang saat ini mulai berkembang, demi meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

"Pada SP 2020, tidak kurang dari 347 petugas pengawas dan pemeta dari BPS akan diterjunkan ke 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo," katanya. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024