Semarang (ANTARA) - Puluhan kader PDI Perjuangan di Kota Semarang mencukur gundul kepalanya sebagai bentuk syukur karena Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinyatakan unggul dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei di Indonesia.

"Aksi cukur gundul ini spontanitas saja, ini gaya PDIP. PDIP kalau merayakan sesuatu yang paling murah ya gundulan," kata Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Amin Jawa Tengah Bambang Wuryanto di Semarang, Rabu.

Selain murah, pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menyebutkan bahwa cukur gundul mempunyai filosofi yakni membersihkan segala sesuatu yang kotor.

"Mereka mempunyai filosofi, jika gundul maka semua yang kotor itu hilang, tumbuh baru, semangat baru," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019 itu ada ilmunya dan dilakukan lembaga-lembaga survei yang mempunyai kredibilitas dan terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sehingga tingkat akurasinya oke.

Maka kesimpulannya, lanjut dia, pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin menang secara nasional karena hasil hitung cepat tidak jauh beda dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU.

Tercatat ada 21 kader PDIP yang juga sukarelawan Jokowi-Ma'ruf Amin yang melakukan cukur gundul di halaman kantor DPD PDIP Jateng.

Mereka merelakan seluruh rambut di kepalanya dicukur habis sebagai bentuk syukur atas keunggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 berdasarkan hitung cepat.

Seorang kader PDIP yang ikut cukur gundul, Agus Sutopo mengaku sudah bernazar akan memotong habis seluruh rambutnya jika pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memenangi Pilpres 2019.

"Saya bersyukur Pak Jokowi menang, meskipun baru berdasarkan hasil hitung cepat. Pak Jokowi itu orangnya baik dan merakyat," kata warga Tambakaji, Semarang, itu.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024