Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap mendukung realisasi pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang saat ini sudah memasuki pembahasan pembiayaan.
"Sudah dilakukan pembicaraan pembiayaannya dengan Pemerintah Pusat karena ada beberapa mekanisme yang akan dilakukan, bisa dari pusat pembiayaannya atau dari investor," kata Ganjar di Semarang, Jumat.
Ganjar menyebutkan, pembangunan LRT sebagai bentuk pengembangan transportasi massal di provinsi Jateng.
"Bahkan tinggal realisasi, tepatnya di Kota Semarang. Pak Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah menyiapkan itu sejak lama, maketnya juga sudah dikeluarkan," ujarnya.
Pembicaraan terkait dengan pembangunan LRT di Kota Semarang, lanjut Ganjar, sudah lama dilakukan, bahkan dirinya sangat mendukung program itu karena Ibukota Provinsi Jateng itu memang sangat membutuhkan transportasi massal.
"Pak Wali sudah bicara dengan saya, minta dukungan. Saya dukung penuh karena Semarang memang sudah perlu," katanya.
Kendati demikian, politikus PDI Perjuangan itu berpendapat bahwa yang sangat mendesak saat ini adalah pembangunan LRT yang menghubungkan Kota Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kalau mau dibuat, sebenarnya Solo-Yogya itu penting agar 'nyambung'," ujarnya.
Namun secara keseluruhan, Ganjar mengatakan siap mendukung penuh jika ada program pembangunan LRT dari pemerintah pusat di Provinsi Jateng karena LRT merupakan salah satu program unggulan transportasi umum.
"Kalau ada di Jateng ya bagus, kami sangat setuju karena kita mesti mengembangkan transportasi massal. Banyak negara maju, transportasi bukan pribadi, kita saja yang pribadi, kalau 'ndak' punya mobil diejek, padahal itu yang menyebabkan pencemaran tinggi, kemacetan luar biasa. Kalau transportasi umumnya bagus, pasti luar biasa," katanya.
Rencananya, LRT tersebut akan dibangun di Kota Semarang dengan rute Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani menuju kawasan Tugu Muda.
Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam di Kota Semarang tahun lalu mengatakan jika proyek LRT di Kota Semarang masih dalam tahap kajian.
"LRT Semarang masih tahap kajian. Memang terkendala pendanaan, rutenya sudah siap, studi dan 'DED' sudah, tinggal investornya siapa?," kata Edi saat itu.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan jika pembangunan LRT Semarang memiliki nilai investasi sebesar Rp200 miliar per kilometer.
"Nantinya, skema biayanya dengan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU)," ujarnya.(LHP)
"Sudah dilakukan pembicaraan pembiayaannya dengan Pemerintah Pusat karena ada beberapa mekanisme yang akan dilakukan, bisa dari pusat pembiayaannya atau dari investor," kata Ganjar di Semarang, Jumat.
Ganjar menyebutkan, pembangunan LRT sebagai bentuk pengembangan transportasi massal di provinsi Jateng.
"Bahkan tinggal realisasi, tepatnya di Kota Semarang. Pak Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah menyiapkan itu sejak lama, maketnya juga sudah dikeluarkan," ujarnya.
Pembicaraan terkait dengan pembangunan LRT di Kota Semarang, lanjut Ganjar, sudah lama dilakukan, bahkan dirinya sangat mendukung program itu karena Ibukota Provinsi Jateng itu memang sangat membutuhkan transportasi massal.
"Pak Wali sudah bicara dengan saya, minta dukungan. Saya dukung penuh karena Semarang memang sudah perlu," katanya.
Kendati demikian, politikus PDI Perjuangan itu berpendapat bahwa yang sangat mendesak saat ini adalah pembangunan LRT yang menghubungkan Kota Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kalau mau dibuat, sebenarnya Solo-Yogya itu penting agar 'nyambung'," ujarnya.
Namun secara keseluruhan, Ganjar mengatakan siap mendukung penuh jika ada program pembangunan LRT dari pemerintah pusat di Provinsi Jateng karena LRT merupakan salah satu program unggulan transportasi umum.
"Kalau ada di Jateng ya bagus, kami sangat setuju karena kita mesti mengembangkan transportasi massal. Banyak negara maju, transportasi bukan pribadi, kita saja yang pribadi, kalau 'ndak' punya mobil diejek, padahal itu yang menyebabkan pencemaran tinggi, kemacetan luar biasa. Kalau transportasi umumnya bagus, pasti luar biasa," katanya.
Rencananya, LRT tersebut akan dibangun di Kota Semarang dengan rute Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani menuju kawasan Tugu Muda.
Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam di Kota Semarang tahun lalu mengatakan jika proyek LRT di Kota Semarang masih dalam tahap kajian.
"LRT Semarang masih tahap kajian. Memang terkendala pendanaan, rutenya sudah siap, studi dan 'DED' sudah, tinggal investornya siapa?," kata Edi saat itu.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan jika pembangunan LRT Semarang memiliki nilai investasi sebesar Rp200 miliar per kilometer.
"Nantinya, skema biayanya dengan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU)," ujarnya.(LHP)