Jakarta (ANTARA) - Tokopedia tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk rantai pasokan barang agar pesanan dari seluruh Indonesia dapat diterima pembeli pada hari yang sama.
"Orang Indonesia beli keripik Aceh enggak bisa terima hari yang sama. Dengan teknologi bisa. Tokopedia sedang lakukan riset berbasis AI," ujar CEO Tokopedia William Tanuwijaya, usai peluncuran Tokopedia-UI AI Center of Excellence di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis.
Hasil riset dengan teknologi AI tersebut nantinya dapat dimanfaatkan dalam hal logistik dan pergudangan.
"Dengan smart logistic dan smart warehouse, maka satu hari nanti bisa pesan hari ini, sampai hari ini juga," kata William.
Lebih jauh, dia menjelaskan teknologi AI tersebut akan memberi tahu pedagang tentang permintaan pasar terhadap produk mereka. Setelah para pedagang tahu permintaan pasar, mereka dapat menitipkan produk mereka ke gudang-gudang milik Tokopedia.
"Jadi, mereka tidak perlu membangun gudang. Dengan begitu, pebisnis yang ada di Aceh seakan-akan bisa memiliki kantor cabang di mana pun pasar mereka ada," ujar William.
Kerja sama dengan UI
Sementara itu, Tokopedia bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) meluncurkan pusat pengembangan kecerdasan buatan pertama di Indonesia, Tokopedia-UI AI Center of Excellence.
Tokopedia-UI AI Center of Excellence ditujukan untuk mendorong para pelaku akademi dan peneliti dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI, agar dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan industri.
"Tokopedia-UI AI Center of Excellence akan mempertemukan akademisi agar masalah-masalah bisa dipecahkan bersama-sama," ujar William.
Melalui kolaborasi tersebut, peneliti dari UI akan mengembangkan solusi berbasis AI untuk mengatasi masalah di tengah masyarakat, termasuk industri e-commerce, misalnya mengenai logistik, manajemen risiko, keamanan siber, serta pembayaran.
Selain itu, peneliti juga dapat meneliti berbagai cara untuk membantu pedagang menghasilkan dan memberikan layanan, serta produk yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi dari NVIDIA.
"Diharapkan kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dengan industri dapat mencetak lulusan yang unggul dan siap berkompetisi secara global," ujar Rektor UI, Muhammad Anis, dalam kesempatan yang sama.
Anis juga berharap kolaborasi tersebut dapat menstimulasi semangat berinovasi bagi civitas akademika UI untuk menghasilkan temuan riset berkelas demi kemajuan perekonomian bangsa Indonesia.
Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI, Mirna Adriani. Dia berharap fasilitas pusat pengembangan AI tersebut dapat mendukung Fasilkom UI dalam menghasilkan sumber daya manusia yang siap berkontribusi dan berdaya saing secara global, khususnya bidang AI.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendorong perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi.
"Perguruan tinggi ke depan bisa berkolaborasi dengan industri sebagai pengguna. Kalau perguruan tinggi tidak pernah berkolaborasi dengan industri, itu akan mengalami gap yang luar biasa antara lulusan dengan penggunanya nantinya," ujar Nasir.
Lebih jauh, dia mengatakan pemerintah bertugas mendorong kolaborasi antara industri dan penemu. Untuk mengurusi hal ini, Kemenristekdikti telah memiliki dua direktorat yakni Ditjen Riset dan Ditjen Penguatan Inovasi.
Nantinya, lanjut Nasir, riset akan diintegrasikan ke seluruh kementerian dan lembaga yang ada agar tidak terjadi pengulangan. Selain itu, riset akan berbasis pada kebutuhan industri.
Super komputer
Tokopedia-UI AI Center of Excellence didukung oleh NVIDIA DGX-1, dilengkapi dengan GPU NVIDIA Tesla V100 yang dirancang dengan struktur Tensor Core untuk mempercepat kinerja AI.
NVIDIA DGX-1 juga menggunakan NVIDIA GPU Cloud Deep Learning Stack yang diklaim mampu melakukan pelatihan data empat kali lebih cepat daripada sistem berbasis GPU lainnya.
"Super komputer DGX-1 kami menjadi pusat perhatian dalam komunitas penelitian. Instalasi pertama di Indonesia menunjukkan betapa besarnya visi Tokopedia dan UI serta upaya mereka untuk mendorong pertumbuhan industri teknologi di negara ini," ujar Director-SEA Region, NVIDIA, Ettikan Karuppiah.
Selain perangkat keras dan perangkat lunak, NVIDIA juga akan berbagi pengetahuan dan terlibat dalam pemeliharaan teknologi super komputer tersebut.
Baca juga: Tokopedia tidak ingin sekadar jadi e-commerce
Baca juga: AI dan big data akan jadi masa depan e-commerce Indonesia
"Orang Indonesia beli keripik Aceh enggak bisa terima hari yang sama. Dengan teknologi bisa. Tokopedia sedang lakukan riset berbasis AI," ujar CEO Tokopedia William Tanuwijaya, usai peluncuran Tokopedia-UI AI Center of Excellence di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis.
Hasil riset dengan teknologi AI tersebut nantinya dapat dimanfaatkan dalam hal logistik dan pergudangan.
"Dengan smart logistic dan smart warehouse, maka satu hari nanti bisa pesan hari ini, sampai hari ini juga," kata William.
Lebih jauh, dia menjelaskan teknologi AI tersebut akan memberi tahu pedagang tentang permintaan pasar terhadap produk mereka. Setelah para pedagang tahu permintaan pasar, mereka dapat menitipkan produk mereka ke gudang-gudang milik Tokopedia.
"Jadi, mereka tidak perlu membangun gudang. Dengan begitu, pebisnis yang ada di Aceh seakan-akan bisa memiliki kantor cabang di mana pun pasar mereka ada," ujar William.
Kerja sama dengan UI
Sementara itu, Tokopedia bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) meluncurkan pusat pengembangan kecerdasan buatan pertama di Indonesia, Tokopedia-UI AI Center of Excellence.
Tokopedia-UI AI Center of Excellence ditujukan untuk mendorong para pelaku akademi dan peneliti dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI, agar dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan industri.
"Tokopedia-UI AI Center of Excellence akan mempertemukan akademisi agar masalah-masalah bisa dipecahkan bersama-sama," ujar William.
Melalui kolaborasi tersebut, peneliti dari UI akan mengembangkan solusi berbasis AI untuk mengatasi masalah di tengah masyarakat, termasuk industri e-commerce, misalnya mengenai logistik, manajemen risiko, keamanan siber, serta pembayaran.
Selain itu, peneliti juga dapat meneliti berbagai cara untuk membantu pedagang menghasilkan dan memberikan layanan, serta produk yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi dari NVIDIA.
"Diharapkan kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dengan industri dapat mencetak lulusan yang unggul dan siap berkompetisi secara global," ujar Rektor UI, Muhammad Anis, dalam kesempatan yang sama.
Anis juga berharap kolaborasi tersebut dapat menstimulasi semangat berinovasi bagi civitas akademika UI untuk menghasilkan temuan riset berkelas demi kemajuan perekonomian bangsa Indonesia.
Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI, Mirna Adriani. Dia berharap fasilitas pusat pengembangan AI tersebut dapat mendukung Fasilkom UI dalam menghasilkan sumber daya manusia yang siap berkontribusi dan berdaya saing secara global, khususnya bidang AI.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendorong perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi.
"Perguruan tinggi ke depan bisa berkolaborasi dengan industri sebagai pengguna. Kalau perguruan tinggi tidak pernah berkolaborasi dengan industri, itu akan mengalami gap yang luar biasa antara lulusan dengan penggunanya nantinya," ujar Nasir.
Lebih jauh, dia mengatakan pemerintah bertugas mendorong kolaborasi antara industri dan penemu. Untuk mengurusi hal ini, Kemenristekdikti telah memiliki dua direktorat yakni Ditjen Riset dan Ditjen Penguatan Inovasi.
Nantinya, lanjut Nasir, riset akan diintegrasikan ke seluruh kementerian dan lembaga yang ada agar tidak terjadi pengulangan. Selain itu, riset akan berbasis pada kebutuhan industri.
Super komputer
Tokopedia-UI AI Center of Excellence didukung oleh NVIDIA DGX-1, dilengkapi dengan GPU NVIDIA Tesla V100 yang dirancang dengan struktur Tensor Core untuk mempercepat kinerja AI.
NVIDIA DGX-1 juga menggunakan NVIDIA GPU Cloud Deep Learning Stack yang diklaim mampu melakukan pelatihan data empat kali lebih cepat daripada sistem berbasis GPU lainnya.
"Super komputer DGX-1 kami menjadi pusat perhatian dalam komunitas penelitian. Instalasi pertama di Indonesia menunjukkan betapa besarnya visi Tokopedia dan UI serta upaya mereka untuk mendorong pertumbuhan industri teknologi di negara ini," ujar Director-SEA Region, NVIDIA, Ettikan Karuppiah.
Selain perangkat keras dan perangkat lunak, NVIDIA juga akan berbagi pengetahuan dan terlibat dalam pemeliharaan teknologi super komputer tersebut.
Baca juga: Tokopedia tidak ingin sekadar jadi e-commerce
Baca juga: AI dan big data akan jadi masa depan e-commerce Indonesia