Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H. meninggal dunia karena sakit pada hari Kamis, pukul 08.30 WIB, dalam usia 81 tahun.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan mengatakan mantan Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI itu meninggal dunia di Paviliun Abiyasa Unit Geriatri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, setelah menjalani perawatan sejak hari Senin (25/3).
"Beliau masuk rumah sakit karena gangguan jantung dan (kadar) gula naik, sempat tidak sadar. Pada hari Selasa (26/3) dan Rabu (27/3) sadar, namun Kamis (28/3) pagi ini, pukul 08.30 WIB, beliau meninggal dunia," katanya menjelaskan.
Menurut dia, mendiang Syamsuhadi Irsyad baru mengalami gangguan jantung dan kadar gula tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Kendati demikian, dia mengakui jika sekitar satu tahun lalu, Rektor UMP itu pernah mengalami gangguan paru-paru dan sebelumnya dalam kondisi sehat.
"Rencananya almarhum akan dimakamkan hari ini (28/3), pukul 15.30 WIB, di Tempat Pemakaman Umum Istana Gola, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas," katanya.
Lebih lanjut, Ibnu Hasan mengatakan almarhum Syamsuhadi Irsyad merupakan sosok yang luar biasa bagi semua kalangan.
"Beliau orang yang baik, beliau orang saleh, karier politiknya juga luar biasa, memberi contoh orang-orang muda, dan dalam kepemimpinannya beliau sangat bijak. Ini yang susah ditiru barangkali, sangat bijak dalam menyelesaikan persoalan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, mendiang Syamsuhadi Irsyad selalu menyelesaikan masalah dengan menyenangkan semua kelompok.
Almarhum Syamsuhadi Irsyad yang dilahirkan di Sleman, 14 April 1938, meninggalkan seorang putra dari pernikahannya dengan dr. Rafiah Djapiloes.
Semasa hidupnya, dia pernah memegang berbagai jabatan di antaranya, Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non-Yudisial, Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Agama, Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI, Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Departemen Agama RI, Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jawa Barat di Bandung, dan Ketua PTA DKI Jakarta.
Selanjutnya, Ketua PTA Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung di Palembang, Ketua PTA Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang, Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Purwokerto (sebelum menjadi UMP, red.), Ketua Pengadilan Agama (PA) Purwokerto, Pembantu Rektor III IKIP Muhammadiyah Purwokerto, serta Wakil Ketua PA Purwokerto.
Selama tiga periode menjabat Rektor UMP, Syamsuhadi Irsyad terus berupaya mengukuhkan posisi Perguruan Tinggi Muhammadiyah itu sebagai universitas tingkat dunia (World Class University).
Bahkan, di bawah kepemimpinannya, UMP kini telah berubah menjadi salah satu perguruan tinggi yang diperhitungkan di Indonesia, salah satunya menjadi perguruan tinggi swasta terbesar di Jawa Tengah bagian barat yang menuju akreditasi A. Selain itu, UMP menempati peringkat kedua PTM terbaik di Jawa Tengah dan peringkat keenam di Indonesia.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan mengatakan mantan Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI itu meninggal dunia di Paviliun Abiyasa Unit Geriatri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, setelah menjalani perawatan sejak hari Senin (25/3).
"Beliau masuk rumah sakit karena gangguan jantung dan (kadar) gula naik, sempat tidak sadar. Pada hari Selasa (26/3) dan Rabu (27/3) sadar, namun Kamis (28/3) pagi ini, pukul 08.30 WIB, beliau meninggal dunia," katanya menjelaskan.
Menurut dia, mendiang Syamsuhadi Irsyad baru mengalami gangguan jantung dan kadar gula tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Kendati demikian, dia mengakui jika sekitar satu tahun lalu, Rektor UMP itu pernah mengalami gangguan paru-paru dan sebelumnya dalam kondisi sehat.
"Rencananya almarhum akan dimakamkan hari ini (28/3), pukul 15.30 WIB, di Tempat Pemakaman Umum Istana Gola, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas," katanya.
Lebih lanjut, Ibnu Hasan mengatakan almarhum Syamsuhadi Irsyad merupakan sosok yang luar biasa bagi semua kalangan.
"Beliau orang yang baik, beliau orang saleh, karier politiknya juga luar biasa, memberi contoh orang-orang muda, dan dalam kepemimpinannya beliau sangat bijak. Ini yang susah ditiru barangkali, sangat bijak dalam menyelesaikan persoalan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, mendiang Syamsuhadi Irsyad selalu menyelesaikan masalah dengan menyenangkan semua kelompok.
Almarhum Syamsuhadi Irsyad yang dilahirkan di Sleman, 14 April 1938, meninggalkan seorang putra dari pernikahannya dengan dr. Rafiah Djapiloes.
Semasa hidupnya, dia pernah memegang berbagai jabatan di antaranya, Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non-Yudisial, Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Agama, Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI, Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Departemen Agama RI, Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jawa Barat di Bandung, dan Ketua PTA DKI Jakarta.
Selanjutnya, Ketua PTA Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung di Palembang, Ketua PTA Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang, Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Purwokerto (sebelum menjadi UMP, red.), Ketua Pengadilan Agama (PA) Purwokerto, Pembantu Rektor III IKIP Muhammadiyah Purwokerto, serta Wakil Ketua PA Purwokerto.
Selama tiga periode menjabat Rektor UMP, Syamsuhadi Irsyad terus berupaya mengukuhkan posisi Perguruan Tinggi Muhammadiyah itu sebagai universitas tingkat dunia (World Class University).
Bahkan, di bawah kepemimpinannya, UMP kini telah berubah menjadi salah satu perguruan tinggi yang diperhitungkan di Indonesia, salah satunya menjadi perguruan tinggi swasta terbesar di Jawa Tengah bagian barat yang menuju akreditasi A. Selain itu, UMP menempati peringkat kedua PTM terbaik di Jawa Tengah dan peringkat keenam di Indonesia.