Semarang (ANTARA) - Grup musik Slank bakal menyebar virus-virus perdamaian berdemokrasi saat manggung selama 55 menit pada acara Apel Kebangsaan dengan tema "Kita Merah Putih" di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang.
"Nanti kita bawain lagu berjudul 'Pala Loe Peyank' dari album ke-22 yang bercerita soal antihoaks. Kita ingin menyatukan bangsa lewat lagu, kobarkan jiwa nasionalisme lewat lagu, sekaligus 'nyebarin' virus perdamaian," kata Bimbim, salah satu pentolan Slank, saat menggelar konferensi pers bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu.
Slank juga mengajak semua lapisan masyarakat yang hadir pada Apel Kebangsaan untuk bersama-sama merayakan perbedaan, apalagi yang terkait dengan pelaksanaan Pemilu 219.
"Ada 'tool' yang menyatukan kita yakni Pancasila, pemilu ini biasa aja. Lima tahun sekali kita lakukan. Berdewasalah, Indonesia lebih dari sekadar ambisi politik," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bimbim menyampaikan keinginan semua personel Slank untuk bisa bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya yang direncanakan juga menghadiri Apel Kebangsaan.
"Ingin silaturahmi, dengar-dengar beliau jago main keyboard, ingin ngobrol soal musik, soal agama, dan Indonesia," katanya didampingi dua rekannya, Ridho dan Ivanka.
Menurut dia, semangat nasionalisme yang konsisten disuarakan melalui lagu-lagu Slank itu senafas dengan spirit yang diajarkan habib yang berasal dari Pekalongan itu.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan bahwa acara Apel Kebangsaan tidak ada motivasi politik praktis, meskipun diselenggarakan menjelang pemilu, apalagi untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Terkait dengan hal itu, Ganjar mewanti-wanti semua yang hadir pada Apel Kebangsaan agar tidak memakai atribut partai politik maupun atribut kedua capres.
Ganjar juga berharap acara itu jangan sampai dipolitisasi siapapun dan berharap semua pihak yang diundang dapat hadir.
Politikus PDI Perjuangan itu juga tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang tidak menyetujui dengan penyelenggaraan Apel Kebangsaan dan menyebut sebagai kegiatan politik yang menggunakan anggaran dari pemerintah menjelang Pemilu 2019.
"Tidak apa-apa, tidak semua orang harus setuju. Saya sudah dibully, kita jelaskan, justru Jawa Tengah, pemprov sangat terbuka semua bisa melihat, tidak kita tutup-tutupi. Tidak setuju tidak apa-apa, bahkan yang tidak setuju saya undang, yuk datang kita duduk bareng. Jangan curiga dulu dong. Ini umum kok, bukan Pilpres," ujarnya.
Sejumlah tokoh direncanakan mengisi orasi kebangsaan yakni Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kiai Haji Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).
Apel Kebangsaan juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional yakni Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta dan Cak Lontong.(LHP)
"Nanti kita bawain lagu berjudul 'Pala Loe Peyank' dari album ke-22 yang bercerita soal antihoaks. Kita ingin menyatukan bangsa lewat lagu, kobarkan jiwa nasionalisme lewat lagu, sekaligus 'nyebarin' virus perdamaian," kata Bimbim, salah satu pentolan Slank, saat menggelar konferensi pers bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu.
Slank juga mengajak semua lapisan masyarakat yang hadir pada Apel Kebangsaan untuk bersama-sama merayakan perbedaan, apalagi yang terkait dengan pelaksanaan Pemilu 219.
"Ada 'tool' yang menyatukan kita yakni Pancasila, pemilu ini biasa aja. Lima tahun sekali kita lakukan. Berdewasalah, Indonesia lebih dari sekadar ambisi politik," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bimbim menyampaikan keinginan semua personel Slank untuk bisa bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya yang direncanakan juga menghadiri Apel Kebangsaan.
"Ingin silaturahmi, dengar-dengar beliau jago main keyboard, ingin ngobrol soal musik, soal agama, dan Indonesia," katanya didampingi dua rekannya, Ridho dan Ivanka.
Menurut dia, semangat nasionalisme yang konsisten disuarakan melalui lagu-lagu Slank itu senafas dengan spirit yang diajarkan habib yang berasal dari Pekalongan itu.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan bahwa acara Apel Kebangsaan tidak ada motivasi politik praktis, meskipun diselenggarakan menjelang pemilu, apalagi untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Terkait dengan hal itu, Ganjar mewanti-wanti semua yang hadir pada Apel Kebangsaan agar tidak memakai atribut partai politik maupun atribut kedua capres.
Ganjar juga berharap acara itu jangan sampai dipolitisasi siapapun dan berharap semua pihak yang diundang dapat hadir.
Politikus PDI Perjuangan itu juga tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang tidak menyetujui dengan penyelenggaraan Apel Kebangsaan dan menyebut sebagai kegiatan politik yang menggunakan anggaran dari pemerintah menjelang Pemilu 2019.
"Tidak apa-apa, tidak semua orang harus setuju. Saya sudah dibully, kita jelaskan, justru Jawa Tengah, pemprov sangat terbuka semua bisa melihat, tidak kita tutup-tutupi. Tidak setuju tidak apa-apa, bahkan yang tidak setuju saya undang, yuk datang kita duduk bareng. Jangan curiga dulu dong. Ini umum kok, bukan Pilpres," ujarnya.
Sejumlah tokoh direncanakan mengisi orasi kebangsaan yakni Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kiai Haji Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).
Apel Kebangsaan juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional yakni Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta dan Cak Lontong.(LHP)