Kudus (ANTARA) - Ketua Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama Ida Fauziah mengajak NU perempuan di Kabupaten Kudus menangkal hoaks serta fitnah yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 01.

"Kedatangan kami ke Kudus ini dalam rangka mengonsolidasikan NU perempuan untuk bisa memberikan klarifikasi dan penjelasan tentang berita hoaks yang mulai merebak," ujarnya ditemui di sela-sela rapat koordinasi jaringan perempuan NU di Gedung Muslimat NU Ranting Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus, Jumat.

Apalagi, lanjut dia, suasana Pilpres 2019 semakin hari semakin hangat.

Ia juga meminta NU perempuan untuk bergerak dan meyakini bahwa Capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan membawa bangsa semakin maju.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mempermasalahkan dengan pilihan yang berbeda pada Pemilu 2019.

"Perbedaan pilihan jangan sampai memecah persatuan dan kesatuan bangsa karena biaya yang harus ditanggung masyarakat jauh lebih mahal," ujarnya.

Terkait dengan apel kebangsaan di Semarang yang menghabiskan dana belasan miliar rupiah, kata dia, kegiatan tersebut ajakan kepada masyarakat agar makin menyadari bahwa berbeda pilihan pada pilpres dan pileg, namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Jumlah anggaran tentu saya tidak mengetahui secara persis. Jika saya melihat kebutuhan persatuan, tentunya bisa bayar semahal apapun," ujarnya.

Apalagi, kata dia, persatuan dan kesatuan merupakan sesuatu yang mahal harganya. 

Untuk dukungan suara terhadap capres nomor 01 pada Pemilu 2019, dia optimistis di Provinsi Jateng bisa mencapai 70 persen lebih. 

Acara tersebut juga dimanfaatkan sejumlah calon anggota legislatif untuk berkampanye dengan melakukan simulasi pencoblosan surat suara dari pilpres hingga pemilihan DPRD Provinsi Jateng.

Selain mendapatkan spesimen surat suara DPRD Kabupaten Kudus, DPRD Provinsi Jateng, DPR RI, serta presiden, peserta yang hadir juga mendapatkan tabloid Cahaya Indonesia dengan sampul depan Presiden Jokowi.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024