Batang (ANTARA) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, simulasikan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh masa terkait ketidakpuasan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjalankan tugas-tugas Pemilu 2019, Jumat.

Kepala Polres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga di Batang, Jumat, mengatakan kegiatan  tersebut merupakan simulasi sistem pengamanan kota yang didahului dengan rangkaian tahapan Pemilu 2019. 

Pada simulasi itu, kata dia, ratusan masa berunjuk rasa di halaman Polres Batang yang berujung bentrok karena mereka tidak puas dan menuntut keadilan terhadap kinerja KPU.

"Polres Batang berusaha meredam emosi para pengunjuk rasa dengan cara mediasi tetapi cara itu tidak berjalan mulus sehingga masa terus merengsek blokade barisan polisi. Polisi pun akhirnya melakukan pengendalian dengan mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan masa," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Kompol Hartono mengatakan melalui kegiatan simulasi ini maka polisi akan mengerti tugas pokok dan fungsinya dalam pengamanan Pemilu 2019.

Polres, kata dia, sudah melakukan pemetaan prediksi konflik hal yang bisa menjadikan kerusuhan yang berujung pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut dia, peda pengamanan Pemilu 2019, polres akan menerjunkan 350 personel dibantu 30 anggota Brimob, 108 personel Polda Jateng, dan Komando Distrik Militer 0736 Batang sebanyak 100 angota.

"Semua anggota itu akan disebabr ke tempat pemungjutan suara (TPS) dan ada juga yang di rayon tertentu untuk membantu pengamanan. Jumlah personel pengamanan Pemilu 2019 ini akan lebih banyak daripada tahun sebelumnya karena jumlah TPS juga bertambah," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024