Klaten (ANTARA) - Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilanda banjir dengan ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga pada Kamis (7/3) mencapai sekitar 40 sentimeter.

Kendati air bah sudah merendam rumah warga, sampai saat ini warga masih enggan mengungsi padahal pejabat setempat telah mengajak penduduk untuk mengungsi ke tempat lebih aman.

Selain menggenangi permukiman pendudik, banjir tersebut juga merendam berhektar-hektar tanaman padi yang memasuki masa panen. Sebanyak 20 desa di kecamatan tersebut dilaporkan tergenang akibat tanggul jebol sehinggai aliran air meluap. Kawasan ini diguyur hujan sejak Rabu malam.

Camat Cawas, Sofan, mengatakan hingga saat ini sebagian masyarakat terdampak banjir di wilayah tersebut belum mau mengungsi meskipun ketinggian air terus bertambah.

"Sebetulnya kami sudah mengarahkan mereka untuk segera mengungsi, khususnya yang ada di Desa Bawak namun mereka belum mau," katanya di Klaten, Kamis.

Ia mengatakan hingga pagi ini air yang masuk ke rumah warga ketinggiannya mencapai sekitar 40 cm. Meski demikian, dikatakannya, masyarakat masih enggan untuk meninggalkan rumah mereka.

"Mereka menganggap ini biasa terjadi," katanya.

Sebelumnya, tepatnya sejak semalam sekitar pukul 18.55 WIB air dari beberapa aliran sungai mulai menggenangi rumah warga, area persawahan, dan jalanan di Kecamatan Cawas akibat hujan yang terjadi sejak siang hari.

"Di antaranya dari Tanggul Kali Dengkeng di Desa Japanan yang jebol dan Sungai Gamping Desa Karangasem yang jebol berdampak pada tergenangnya rumah penduduk dan sawah," katanya.

Ia mengatakan tergenangnya sawah yang hampir memasuki masa panen ini terjadi di hampir 20 desa di Kecamatan Cawas. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Dodhy Hermanu mengatakan luapan sungai terjadi di empat kecamatan, yaitu Bayat, Trucuk, Wedi, dan Cawas.

"Sejauh ini untuk pengungsi ada dua balita, 4 lansia, dan 1 warga yang tengah sakit," katanya.

Terkait hal itu, hingga saat ini upaya yang dilakukan oleh BPBD yaitu melakukan evakuasi, mengirimkan logistik, dan perahu karet.

   

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024