Jakarta (ANTARA) - Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir menimbulkan genangan air di sejumlah ruas jalan.

Bagi pemakai sepeda motor, mungkin pernah merasa bimbang apakah akan mencari rute jalan lain untuk menghindari banjir dengan risiko terlambat ke lokasi tujuan, atau menerjang genangan air dengan risiko tunggangan Anda menjadi bermasalah.

Apabila Anda memilih untuk menerjang banjir, hal yang perlu diperhatikan adalah potensi rusaknya sepeda motor karena kemasukan air. Untuk itu, sebelum mengambil risiko tersebut ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut:

Ketinggian air jangan kenai busi

Saat melewati lokasi banjir, perhatikan ketinggian air jangan sampai mencapai busi pada motor. Air yang masuk dapat menyebabkan pengapian mesin tidak bekerja.

"Busi yang kemasukan air menyebabkan menutupnya saluran udara yang ada di busi, sehingga diperlukan peran pelumas untuk dapat mengeringkan air yang ada di dalam busi tersebut," kata Marketing Manager Rexco, Tomy Tambrani, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Matikan mesin

Apabila terlanjur menerobos banjir, lebih baik matikan mesin sepeda motor Anda. Jangan paksakan mesin motor bekerja di dalam air, karena jika air masuk saat suhu ruang bakar tinggi akan menyebabkan kerusakan piston sepeda motor.

Pasang selang

Bagi Anda yang biasa melintasi rute banjir, ada baiknya membawa selang seukuran lubang knalpot motor. Selang tersebut bisa dipasang dengan menghadap ke atas guna mengurangi potensi air masuk melalui lubang pembuangan emisi.

Perhatikan kondisi busi

Saat musim hujan, berikan perhatian untuk busi. Lapisi busi dengan gemuk atau grease karena kandungan minyaknya dapat melindungi busi dan meminimalisasi air masuk ke area pengapian.

Apabila busi terlanjur kemasukan air, semprotlah dengan pelumas ke kepala businya supaya airnya cepat kering.

Baca juga: Tujuh hal yang perlu diperhatikan saat hujan

Baca juga: Naik kendaraan, jangan pernah terjang banjir tinggi

Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024