Wonosobo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Wonosobo mengajak para pedagang dan pengunjung Pasar Kumandang di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kertek,
Wonosobo, berdeklarasi dan menandatangani komitmen menciptakan pemilu bersih, adil, dan bermartabat.

Kegiatan bertajuk "Kumandang Menari Tolak Politik Uang" di Pasar Kumandang, Wonosobo, Minggu itu, didukung berbagai komunitas, antara lain Sanggar Tari Satria, Wonosobo Rock Community (WRC), Wonosobo Reggae Bersatu (WRB), pedagang, dan pengunjung pasar wisata tersebut.

Sejak pagi ratusan pengunjung sudah memadati pasar wisata tersebut. Di panggung sebelah timur, dibentangkan kain putih untuk membubuhkan tanda tangan warga tolak politik uang. Sementara itu, kelompok musik WRC, WRB serta belasan penari dari Sanggar Satria Wonosobo secara bergantian mementaskan kreasinya disertai ajakan kepada warga terlibat dalam pengawasan Pemilu 2019.

Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid didampingi empat komisioner lain, Eko Fifin Haryanti, Nasir Salasa , Annas dan Danil Arviyan memimpin deklarasi yang diikuti ratusan warga.

Deklarasi berisi tiga poin, yakni komitmen warga ikut terlibat dalam menciptakan Pemilu 2019 berlangsung bersih, adil, dan bermartabat, memberantas berita hoaks melawan politisasi SARA, dan masyarakat pemilih berkomitmen tolak politik uang.

"Hari ini Bawaslu Wonosobo di Pasar Kumandang, ajak warga bersama sama gugah kesadaran tolak politik uang," kata Sumali.

Ia menegaskan kegiatan itu digelar di Pasar Wisata Kumandang dengan harapan selain menggugah kesadaran pedagang, pengunjung juga ikut mendukung program wisata desa.

"Kami akan jangkau desa-desa, supaya informasi tentang pengawasan pemilu meluas," katanya.

Ia mengatakan acara itu dikemas dengan pendekatan budaya dan melibatkan berbagai komunitas sehingga lebih berdampak, karena berbagai komunitas merasa memiliki tanggung jawab yang sama dalam mendukung pengawasan pemilu.

"Desain acara, pengisi acara, semua dari komunitas bekerja sama dengan Bawaslu, harapan kami kesadaran pengawasan pemilu akan meluas," kataanya.

Syaifurahman dari Kelompok WRB menyatakan komunitasnya senang dilibatkan dalam acara Bawaslu dari proses perumusan konsep hingga pelaksanaan.

"Kami senang sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan pemilu bersih," katanya.

Hal senada disampaikan Fahmi Hidayat Ketua WRC. Pihaknya mengapreasiasi model sosialisasi yang dilakukan Bawaslu dengan pendekatan seni budaya sehingga semua kalangan bisa menangkap pesan yang disampaikan.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024