Jakarta (ANTARA) - Meski pun belum menyusul jejak Samsung dan Huawei meluncurkan ponsel lipat, Apple sudah mengantisipasi kerusakan layar fleksibel di ponsel lipat jika terlalu sering ditekuk.
Apple, seperti diberitakan laman Phone Arena, Kamis (28/2) membuat paten untuk mencegah layar rusak akibat dilipat, terutama ketika dalam keadaan dingin. Raksasa teknologi dari Cupertino ini meyakini kunci utama agar layar awet adalah mencegah panas.
Apple memakai berbagai jenis sensor agar dapat melacak temperatur panel layar di ponsel lipat. Jika layar terlalu dingin, komponen terpisah akan menciptakan sedikit panas ke panel display.
Cara ini diyakini membantu panel felksibel untuk beradaptasi ke setiap posisi sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan.
Sayangnya, komponen yang dapat menciptakan panas ke panel layar juga berakibat pada bobot atau bentuk ponsel. Apple membuat solusinya dengan secara otomatis meningkatkan kecerahan layar di area tertentu untuk memanaskan panel.
Begitu panel sudah mendapatkan panas yang cukup, secara otomatis kecerahan akan turun.
Sampai saat ini belum terbukti apakah rancangan ini dapat benar-benar diaplikasikan ke ponsel layar lipat, belum ada tanda-tanda Apple sedang menguji coba ponsel yang akan menjadi saingan Samsung dan Huawei.
Rumor yang beredar, ponsel layar lipat Apple baru akan muncul pada pertengahan 2020.
Baca juga: Huawei pernah buat desain mirip Galaxy Fold, tapi jelek
Baca juga: Energizer buat ponsel lipat dan baterai 18.000mAh
Baca juga: TCL kembangkan ponsel bisa dilipat jadi jam tangan
Apple, seperti diberitakan laman Phone Arena, Kamis (28/2) membuat paten untuk mencegah layar rusak akibat dilipat, terutama ketika dalam keadaan dingin. Raksasa teknologi dari Cupertino ini meyakini kunci utama agar layar awet adalah mencegah panas.
Apple memakai berbagai jenis sensor agar dapat melacak temperatur panel layar di ponsel lipat. Jika layar terlalu dingin, komponen terpisah akan menciptakan sedikit panas ke panel display.
Cara ini diyakini membantu panel felksibel untuk beradaptasi ke setiap posisi sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan.
Sayangnya, komponen yang dapat menciptakan panas ke panel layar juga berakibat pada bobot atau bentuk ponsel. Apple membuat solusinya dengan secara otomatis meningkatkan kecerahan layar di area tertentu untuk memanaskan panel.
Begitu panel sudah mendapatkan panas yang cukup, secara otomatis kecerahan akan turun.
Sampai saat ini belum terbukti apakah rancangan ini dapat benar-benar diaplikasikan ke ponsel layar lipat, belum ada tanda-tanda Apple sedang menguji coba ponsel yang akan menjadi saingan Samsung dan Huawei.
Rumor yang beredar, ponsel layar lipat Apple baru akan muncul pada pertengahan 2020.
Baca juga: Huawei pernah buat desain mirip Galaxy Fold, tapi jelek
Baca juga: Energizer buat ponsel lipat dan baterai 18.000mAh
Baca juga: TCL kembangkan ponsel bisa dilipat jadi jam tangan