Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa sebagian besar wilayah di Provinsi Jawa Tengah akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Jumat (1/3) pagi.

"Hujan ringan hampir merata di seluruh wilayah di Jawa Tengah pada Jumat," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Kamis.

Dia menyebutkan Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo dan wilayah lainnya di Jawa Tengah berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang pada Jumat pagi.

"Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak juga berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang," katanya.

Tegal, Bumiayu, Majenang, Ambarawa, Pekalongan, Semarang, Salatiga juga berpotensi hujan.

Dia menambahkan potensi hujan di wilayah Jawa Tengah bagian Timur, sebagian Pantura, dan juga pesisir Selatan Jawa Tengah juga berlangsung hingga Jumat sore.

Dia mengatakan musim penghujan masih akan berlangsung hingga bulan Mei 2019 dan setelah itu memasuki musim peralihan atau pancaroba.

Memasuki musim peralihan nanti, kata dia, intensitas curah hujan di wilayah tersebut akan berangsur mengalami penurunan  bila dibandingkan saat ini.

Kendati demikian, masih ada potensi cuaca ekstrem pada saat musim peralihan nanti sehingga masyarakat masih tetap harus meningkatkan kewaspadaan.

Terkait hal tersebut BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan juga jalan licin.

Sebelumnya, BMKG mengingatkan bahwa curah hujan di Jawa Tengah meningkat pada akhir bulan Februari 2019.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera dan sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat dan Selat Makasar yang membentuk belokan dan pertemuan angin yang menyebabkan massa udara akan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.

Selain itu, kondisi udara yang relatif lebih lembap juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.

Selanjutnya, aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan atau belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian Utara.

Area pertemuan atau belokan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024