Demak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan Program Pendidikan Vokasi di berbagai daerah guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja.

"Ini merangsang percepatan link and match,  saat ini kan banyak yang mengeluh lulusan SMK menganggur. Ternyata sekolah automotif bekerja menjahit, tata boga jadinya tukang jahit, akuntansi kerja jahit semuanya jahit karena lapangan kerjanya yang dibutuhkan jahit," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Demak, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Ganjar di sela mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Jateng-DIY tahap kedua di PT Delta Dunia Sandang Tekstil.

Menurut Ganjar, kenyataan tersebut membuat dirinya bertanya-tanya dan menduga ada yang keliru dengan kurikulum yang diterapkan di SMK selama ini.

Akhirnya, kata dia, dilakukan penyelarasan 35 kurikulum dengan 146 kompetensi, termasuk peningkatan kompetensi 1.941 guru pada 2018 dan 2019 yang diikuti ebanyak 2.000 guru.

Bahkan Jateng dapat bantuan revitalisasi SMK dari Kemendikbud sebesar Rp56 miliar.
"Maka hari ini 'fitting' prosesnya dilakukan,
Kemenperin membuat program itu, dibantu industrinya, dipertemukan kementerian pendidikan membantu revitalisasi SMK-nya, kayaknya kurikulum juga harus diubah dan ternyata semua cocok," ujarnya.

Politik pendidikan untuk menyusun kurikulum, kata Ganjar, harus menyesuaikan industri dan berdasarkan kebutuhan industri.

"Jangan kita biarkan kurikulum kita seperti itu. Harus kita ubah dengan cepat, kalau sumber daya manusia kita tidak bisa ketinggalan jauh," katanya.

Ganjar menyebutkan dari penyesuaian kurikulum tersebut, akhirnya terjadi banyak jalinan perjanjian antara dunia industri dengan pendidikan.

Tercatat ada 585 perjanjian antara 116 perusahaan dengan 391 SMK pada 2018 dan 2.340 SMK dengan 861 perusahaan dengan total 4.293 perjanjian, bahkan 2019 ada 2.685 SMK dibina oleh perusahaan industri di tingkat nasional.

Total ada 4 sektor industri yang saat ini tengah digarap, dari makanan minuman, kimia, tekstil hingga sektor otomotif dan terdapat 34 program studi yang terus digenjot. (LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024