Semarang (Antaranews Jateng) - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meresmikan Studio Fashion Technology milik Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa.

Studio fashion tersebut terdiri gedung produksi serta ruang pamer yang dilengkapi catwalk untuk memamerkan fashion hasil karya peserta pelatihan.

Menurut Hanif, fashion merupakan industri terbesar ketiga di Indonesia, setelah kuliner dan kerajinan tangan.

Fashion, lanjut dia, berkontribusi terhadap 8,7 persen ekspor Indonesia.

"Fashion memberi kontribusi terhadap pendapatan nasional hingga 8,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp122 triliun di 2018," katanya.

Ia mengatakan industri fashion tidak akan pernah mati. "Selama orang masih ingin pakai baju, industri fashion tidak akan pernah mati," tambahnya.

Namun, lanjut dia, fashion yang berkembang cepat harus pula memahami pola konsumsi masyarakat.

Di balai latihan kerja ini, kata dia, para peserta pelatihan tidak hanya dilatih tentang kreasi produk, namun juga pemasaran dan pemanfaatan media sosial.

Ia menambahkan studio fashion diresmikan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia yang berada di BLK milik Kementerian Ketenagakerjaan.

Ke depan, lanjut dia, 19 BLK milik kementerian yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia akan ditingkatkan kapasitasnya sesuai dengan spesifikasi yang dimilikinya. 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024