Purwokerto (Antaranews Jateng) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto mengatakan pihaknya bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus bersinergi untuk melatih pelaku industri kecil dan menengah (IKM) guna meningkatkan kapasitas usaha mereka.

"Awalnya BKPM ini Badan Koordinasi Penanaman Modal, jadi semua perizinan harus lewat BKPM. Rekomendasi untuk TKI saja harus lewat BKPM," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Dito mengatakan hal itu kepada wartawan usai membuka kegiatan "Diseminasi Kebijakan Penanaman Modal di Dalam Negeri" yang diselenggarakan oleh BKPM di salah satu hotel kota Purwokerto.

Oleh karena itu, kata dia, pelaku IKM yang mengikuti pelatihan akan mengetahui cara mengurus perizinan untuk menjadi pengusaha.

"Dengan demikian setelah mereka (pelaku IKM, red.) tahu, kemudian bisa diaplikasikan pada waktu akan mengikuti pelatihan IKM maupun WP (Wirausaha Pemula) itu kan ada persyaratannya, harus ada izin, punya usaha kecil, dan sebagainya. Ini kita latih di sini dulu," katanya.

Ia mengatakan saat sekarang, pihaknya bersama BKPM sedang memberikan pelatihan bagi 225 orang pelaku IKM dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap.

Menurut dia, seluruh peserta pelatihan yang digelar di Purwokerto selama lima hari itu diinapkan di hotel yang dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan.

Setelah mengikuti pelatihan, kata dia, para pelaku IKM itu akan mendapatkan bantuan peralatan yang merupakan hasil kerja sama Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perindustrian.

Dito mengatakan pemberian bantuan peralatan tersebut sudah terlaksana di beberapa daerah.

"Bahkan, mereka yang sudah mendapatkan bantuan peralatan itu banyak yang usahanya berkembang," katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya pelatihan bagi pelaku IKM, jumlah wirausaha pemula yang ditargetkan pemerintah sebanyak 20.000 orang pada tahun 2019 dapat tercapai karena sampai saat sekarang sudah mencapai kisaran 16.000 orang.

Salah seorang peserta pelatihan, Muningah mengaku senang karena mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan.

"Kami yang ada di sini semuanya masih pemula," kata dia yang berasal dari Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.

Ia mengaku mencoba untuk membuka industri makanan olahan yang berasal dari hasil tangkapan nelayan di laut, antara lain "nugget" ikan tengiri. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024