Solo, 23/2 (Antara) - Putri  mantan Presiden RI K.H.  Abdurrahman Wahid (Gus Dur) , Yenny Wahid merasa terharu dan memberikan apresiasi setelah melihat antusias masyarakat mengikuti kegiatan Kirab Kebangsaan dalam serangkaian acara Haul Ke-9 Gus Dur di Kota Solo.
   
"Saya terharu dan apresiasi Kirab Kebangsaan dalam serangkaian Haul Ke-9 Gus Dur yang dikerjakan oleh teman-teman serta  mendapat dukungan oleh Wali Kota Surakarta ini," kata Yenny Wahid, saat menghadiri Kirab Kebangsaan serangkaian Haul ke-9 Gus Dur, di Solo, Sabtu.
     
Yenny menyatakan apresiasi kepada para aktivis perdamaian, toleransi, dan seluruh warga Surakarta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan kirab serangkaian Haul ke-9 Gus Dur.
     
Yenny mengaku tidak menyangka acara Haul Gus Gur di Solo, digelar semeriah ini. Banyak daerah dan pihak-pihak lain juga menyelenggarakan Haul Gus Dur.      

Namun, kata Yenny Haul di Solo berbeda sekali ada kirab budaya, dialog kebangsaan, bedah buku, dan juga ada pengajian. 
     
"Semua menyimpulkan dimensi dari Gus Dur memang multidimensional," kata Yenny Wahid.
     
Oleh karena itu, kata dia, keluarga Gus Dur berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surakarta dan Solo Raya atas diselenggarakannya Haul ke-9 Gus Dur ini.
     
Yenny mengaku tidak heran jika saat sekarang semua hal dikaitkan dengan politik. Namun, dirinya melihat yang dibangun dari acara Haul Gus Dur ini bertemakan  persoalan kebhinnekaan, penghargaan terhadap kebhinnekaan, dan perbedaan di masyarakat.

Menurut dia, segala perbedaan itu tidak boleh menyurutkan niat masyarakat untuk bersatu sebagai bangsa dan negara.
     
"Jadi saya melihat  hal ini, sebuah tema yang relevan, mengingat di banyak negara di dunia justru masyarakatnya terkotak-kotak, terpecah belah," katanya.
     
Menurut dia, ketika masih ada upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia untuk tetap menciptakan yang rukun dan guyup, hal itu sesuatu yang luar biasa sehingga harus dihargai dan diapresiasi.
     
"Jika kebetulan menggunakan momentum Haul Gus Dur, bagi kami justru hal ini sangat relevan dengan apa yang diperjuangkan Gus Dur selama ini," katanya. 




 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024