Banyumas (Antaranews Jateng) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berkomitmen untuk melestarikan batik khas daerah itu, kata Kepala SMAN 1 Sokaraja Edi Prasetyo.
     
"Upaya untuk melestarikan batik khas Sokaraja ini telah kami lakukan sejak 10 tahun lalu, yakni dengan menyelenggarakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) Batik," katanya di Sokaraja, Banyumas, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan PKBL Batik tersebut dilakukan dengan mengajarkan keterampilan membatik selama dua jam pelajaran per minggu bagi seluruh siswa kelas X hingga kelas XII

Dia mengaku kegiatan PKBL Batik di SMAN 1 Sokaraja sempat menghadapi kendala karena tidak memiliki guru keterampilan membatik.

Oleh karena itu, pihaknya menggandeng seorang pengrajin batik khas Sokaraja, Heru Santoso untuk mengajarkan keterampilan membatik kepada beberapa guru dan siswa SMAN 1 Sokaraja.

"Berangkat dari situlah, kami akhirnya memiliki guru keterampilan membatik sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Edi mengatakan setiap memperingati Hari Batik Nasional, pihaknya menggelar lomba desain motif batik yang diikuti seluruh siswa.

Menurut dia, pemenang lomba desain motif batik itu nantinya dibuatkan "canting" yang akan digunakan oleh adik-adik kelasnya.

Bahkan, motif batik yang didesain siswa tersebut juga dijadikan sebagai baju seragam siswa maupun guru.

"Itu kami lakukan sebagai bentuk penghargaan bagi siswa dan upaya untuk melestarikan batik khas Sokaraja," katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya PKBL Batik, siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah lulus dari SMAN 1 Sokaraja memiliki bekal keterampilan membatik.

"Kami berharap keterampilan membatik yang dimiliki siswa SMAN 1 Sokaraja dapat bermanfaat bagi upaya pelestarian dan pengembangan batik khas Sokaraja maupun Banyumas," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024