Kudus (Antaranews Jateng) - Penyaluran berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kudus sepanjang Januari 2019 mengalami penurunan, dibandingkan dengan permintaan bulan sebelumnya.
     
"Misal, permintaan premium sepanjang Desember 2018 mencapai 1,83 juta liter, sedangkan Januari 2019 justru turun menjadi 1,79 juta liter," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Imam Prayitno di Kudus, Senin.
     
Kondisi serupa juga terjadi BBM jenis pertalite sepanjang Januari 2019 penyalurannya hanya 6,65 juta liter, sedangkan Desember 2018 mencapai 6,68 juta liter.
Penyaluran pertamax selama Desember 2018 tercatat 1,81 juta liter, sedangkan Januari 2019 turun menjadi 1,52 juta liter. Penyaluran solar juga mengalami penurunan di mana pada Desember 2018 mencapai 6,47 juta liter, sedangkan Januari 2019 menjadi 6,32 juta liter.
     
Penurunan penyaluran berbagai jenis BBM tersebut, kata dia, memang hal biasa karena selama ini memang berfluktuasi.
     
Khusus penyaluran premium pada awal 2018, kata dia, masih rendah karena hanya 1,29 juta liter, kemudian berangsur naik hingga pernah mencapai 2,4 juta liter pada Juni 2018 bertepatan dengan libur Lebaran. Setelah itu, penyalurannya cenderung berfluktuasi karena setiap bulan tidak ada kesamaan.
     
Meskipun demikian, dia mengakui, ketersediaan BBM di Kabupaten Kudus aman, tidak ada laporan kelangkaan.
     
"Kalau pun saat ini masyarakat ada yang mengalami kesulitan mendapatkan BBM, biasanya jenis premium yang memang pasokannya dibatasi," ujarnya.
     
Berdasarkan pantauan di beberapa SPBU, setiap ada persediaan premium langsung diserbu pembeli. Mereka rela antre panjang.
     
Heri, salah seorang warga setempat, mengaku sering berburu premium karena mobilnya memang berusia tua, sedangkan harganya lebih murah dibandingkan dengan pertalite. 
     
Ia mengakui tidak mudah mendapatkan premium karena di setiap mendatangi SPBU sering kehabisan. 
     
"Ketika premium tidak tersedia, terpaksa membeli pertalite," ujarnya.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024