Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta berupaya meningkatkan jumlah wisatawan objek wisata Balekambang dengan memugar panggung terbuka.
"Pemugaran 'open stage' (panggung terbuka, red.) ini akan menambah kapasitas penonton, dari 1.000 menjadi 2.000 penonton," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Taman Balekambang Surakarta Sumeh di Solo, Senin.
Ia mengatakan pemugaran panggung terbuka tinggal menyisakan beberapa perlengkapan, di antaranya melengkapi karpet panggung, lampu, dan instalasi listrik.
Nantinya, panggung terbuka untuk pementasan Ramayana dan ketoprak, adapun dalam satu tahun pentas Ramayana digelar 13 kali, sedangkan ketoprak bisa sampai 50 kali dalam satu tahun.
Oleh karena itu, ia berharap penambahan kapasitas penonton pada panggung terbuka tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung objek wisata Balekambang secara keseluruhan.
Dia mengatakan para pengunjung Balekambang bukan hanya dapat menikmati hutan kota dan melihat beberapa jenis satwa, tetapi juga memanfaatkan sejumlah fasilitas.
"Seperti ada area untuk 'outbound', kolam renang, dan yang terbaru ada Taman Kelinci," katanya.
Berdasarkan data, jumlah pengunjung Balekambang mencapai 2,6 juta orang/tahun.
Ia mengatakan dengan angka kunjungan itu, Balekambang merupakan objek wisata dengan jumlah pengunjung terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.
"Kalau untuk Candi Borobudur jumlah pengunjung mencapai 3,6 juta/tahun, sedangkan di bawahnya ada Candi Prambanan dengan jumlah pengunjung sekitar 1,4 juta/tahun," katanya.
"Pemugaran 'open stage' (panggung terbuka, red.) ini akan menambah kapasitas penonton, dari 1.000 menjadi 2.000 penonton," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Taman Balekambang Surakarta Sumeh di Solo, Senin.
Ia mengatakan pemugaran panggung terbuka tinggal menyisakan beberapa perlengkapan, di antaranya melengkapi karpet panggung, lampu, dan instalasi listrik.
Nantinya, panggung terbuka untuk pementasan Ramayana dan ketoprak, adapun dalam satu tahun pentas Ramayana digelar 13 kali, sedangkan ketoprak bisa sampai 50 kali dalam satu tahun.
Oleh karena itu, ia berharap penambahan kapasitas penonton pada panggung terbuka tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung objek wisata Balekambang secara keseluruhan.
Dia mengatakan para pengunjung Balekambang bukan hanya dapat menikmati hutan kota dan melihat beberapa jenis satwa, tetapi juga memanfaatkan sejumlah fasilitas.
"Seperti ada area untuk 'outbound', kolam renang, dan yang terbaru ada Taman Kelinci," katanya.
Berdasarkan data, jumlah pengunjung Balekambang mencapai 2,6 juta orang/tahun.
Ia mengatakan dengan angka kunjungan itu, Balekambang merupakan objek wisata dengan jumlah pengunjung terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.
"Kalau untuk Candi Borobudur jumlah pengunjung mencapai 3,6 juta/tahun, sedangkan di bawahnya ada Candi Prambanan dengan jumlah pengunjung sekitar 1,4 juta/tahun," katanya.