Purwokerto (Antaranews Jateng) - Mitra kerja Perum Bulog Subdivisi Regional Banyummas menunda pembelian gabah petani meskipun sebagian wilayah eks Keresidenan Banyumas khususnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah memasuki masa panen.
     
"Kami belum berani membeli gabah dari petani karena harganya masih terlalu tinggi dan sampai sekarang pun belum ada keputusan dari Bulog," kata Sekretaris Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) Fatkhurrohman di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
     
Ia mengatakan wilayah Kabupaten Cilacap yang telah memasuki masa panen di antaranya Kecamatan Sampang, Maos, dan Cipari.
     
Oleh karena masa panennya lebih awal, kata dia, harga gabah kering panen (GKP) di wilayah tersebut masih sangat tinggi, berkisar Rp5.500-Rp5.800 per kilogram.
     
Padahal berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur harga pembelian pemerintah (HPP) disebukan bahwa harga GKP di tingkat petani sebesar Rp3.700/kg sedangkan di tingkat penggilingan Rp3.750/kg.
     
Sementara harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan sebesar Rp4.600/kg dan di gudang Bulog Rp4.650/kg, sedangkan harga beras di gudang Bulog sebesar Rp7.3000/kg.
     
"Kami belum tahu apakah Bulog Banyumas akan membeli beras kualitas medium ataukah premium. Apalagi stok beras medium di Bulog Banyumas masih sekitar 14.000 ton," kata Fatkhurrohman.
     
Ia memperkirakan masa panen raya di Kabupaten Cilacap dan Banyumas akan berlangsung pada bulan Maret.
   
 Saat panen raya, kata dia, harga gabah kering panen di tingkat petani cenderung turun karena pasokannya berlimpah.
     
Sebelumnya, Kepala Bulog Subdivre Banyumas Sony Supriyadi mengatakan pihaknya siap membeli beras dari petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas.
   
 "Kami siap melakukan penyerapan, tapi sekarang skemanya 'buy to sale', beli (beras/gabah) dan langsung dijual," katanya.
     
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya cenderung membeli beras kualitas premium dari petani.
     
Menurut dia, hal itu disebabkan stok beras kualitas medium yang tersimpan di gudang-gudang Bulog Banyumas masih cukup banyak.
   
Terkait dengan upaya penyerapan atau pembelian beras dari petani, dia mengatakan pihaknya tetap akan melibatkan para mitra kerja yang saat sekarang masih menjalani seleksi.
     
"Asalkan mereka punya barang (beras, red.) sesuai dengan yang kami inginkan, bisa masuk. Harga pembeliannya masih menggunakan fleksibilitas yang sebesar Rp8.030 per kilogram," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024