Purwokerto (Antaranews Jateng) - Energi terbarukan merupakan isu yang sangat penting yang perlu dibahas secara intensif dalam debat calon presiden, kata peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Ropiudin.

"Para kandidat sangat perlu membahas dan menunjukkan komitmen terkait upaya untuk terus mengembangkan energi terbarukan di Indonesia lewat momentum debat capres periode kedua," katanya di Purwokerto, Sabtu.

Ropiudin yang merupakan Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT), LPPM Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto tersebut mengatakan pengembangan energi terbarukan memiliki sejumlah dampak yang positif, antara lain mampu mendongkrak ekonomi kerakyatan dan sebagai negara tropis, dapat dioptimalkan dalam rangka kemandirian dan kedaulatan energi.

"Pada saat ini kita sudah impor minyak bumi dengan adanya energi baru dan terbarukan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak," katanya.

Selain itu, kata dia, energi terbarukan betdampak positif karena dapat mengurangi emisi rumah kaca, mampu meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) teknologi energi di Indonesia, meningkatkan kemandirian teknologi energi di Indonesia, dan menjadi sarana ketahanan energi untuk Indonesia.

Selain itu, kata dia, pengembangan dan penerapan energi terbarukan menjadi bentuk komitmen dukungan negara terhadap program dunia, yakni tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tentang mewujudkan energi bersih dan terjangkau.

Debat kedua akan diselenggarakan di Hotel The Sultan, Jakarta (17/2) dengan mengambil tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024