Pati  (Antaranews Jateng) - Tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) di TPK Perhutani Puri Pati bakal dijadikan tempat wisata kuliner, kata Bupati Pati Haryanto.
    
"Tidak perlu khawatir dengan lokasi berjualan yang baru karena Gedoeng Djoeang dan Plaza Pragolo awalnya juga mendapat tanggapan negatif. Sekarang laris manis," ujarnya di Pati, Sabtu.
    
Ia berjanji membenahi lokasi berjualan secara bertahap karena tempat relokasi PKL yang baru memang belum sempurna.
    
Selain itu, katanya, fasilitas pendukung juga akan ditambah, di antaranya penerangan, tempat parkir, mushalla, akses keluar dan masuk, toilet, serta hiburan untuk menarik minat pengunjung.
    
Ia mempersilakan pedagang yang ingin segera berjualan di lokasi yang baru.
    
"Jika ingin mengikuti imbauan kami, silakan pindah setelah dikeluarkannya surat perjanjian kerja (SPK) terkait renovasi Alun-alun Pati," ujarnya.
    
Hingga kini, lanjut dia, renovasi Alun-Alun Pati masih menunggu pemenang lelang.
    
Ia memperkirakan PKL bisa mulai pindah pada awal Maret 2019.
    
Hartini, salah seorang pedagang, mengaku mendukung rencana pemkab merelokasi PKL dari Alun-Alun Pati.
    
"Harapan kami, pemkab tetap memfasilitasi pedagang, terutama soal retribusi serta fasilitas pendukung di kawasan berjualan," ujarnya.
    
Dengan adanya relokasi, dirinya mendapatkan tempat berjualan yang pasti serta bisa berjualan selama 24 jam.
    
Berdasarkan keterangan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat, pedagang akan dibebaskan biaya retribusi selama tiga bulan.
    
PKL yang akan menempati TPK Perhutani Puri Pati akan dibagi sesuai zona dengan menyesuaikan jenis jualannya.
    
Selain mendapatkan dispensasi pembayaran retribusi, PKL yang berjumlah 414 pedagang itu juga diperkenankan berjualan selama 24 jam, dibandingkan dengan saat di Alun-Alun Pati hanya diperkenankan berjualan mulai sore hingga malam hari.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024