Jepara (Antaranews Jateng) - Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Jepara, Jawa Tengah, ekspansi unit 5 dan 6 hingga saat ini sudah mencapai 40 persen, kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B Komang Parmita.
     
"Proyek pembangunan PLTU Tanjung Jati B ekspansi unit 5 dan 6 dimulai sejak tahun 2017," ujarnya di Jepara, Jumat.
     
Dari kedua unit pembangkit tersebut, untuk unit pertama dijadwalkan beroperasi pada tahun 2021, sedangkan unit kedua dioperasikan pada tahun 2022.
     
Dari kedua unit pembangkit tersebut, katanya, akan menghasilkan energi 2x1.000 Mega Watt (MW).
     
Jika proyek tersebut selesai, kata Komang, PLTU Tanjung Jati B dimungkinkan menjadi PLTU terbesar di Jawa dan Bali.
     
Nantinya, kata dia, total energi yang dihasilkan oleh PLTU Tanjung Jati B Jepara mencapai 4.600 MW.
     
"Energi listrik yang dihasilkan untuk menyuplai Pulau Jawa, Bali dan Madura," ujarnya.
     
Terkait stok batu bara untuk saat ini tersedia cukup, meskipun cuaca di perairan Jepara sedang memasuki musim baratan.
     
Adapun kebutuhan batu bara untuk setiap bulannya mencapai 24.000 ton, sedangkan kebutuhan selama setahun mencapai 8 juta ton untuk memenuhi kebutuhan empat pembangkit. 
     
Tersedianya stok batu bara dalam jumlah yang memadai, kata dia, karena pengaturan manajemen stok yang baik.
     
"Kondisi cuaca laut seperti sekarang bisa dilakukan mitigasi yang baik," ujarnya.  
     
Musim baratan yang ditandai dengan gelombang tinggi sering terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari, diantisipasi dengan memperbanyak stok batu bara sebelum memasuki musim baratan. 
     
Pasokan batu bara yang diterima PLTU Tanjung Jati B berasal dari Kalimantan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024