Kudus (Antaranews Jateng) - Kerajinan permainan kostum (custome play/cosplay) yang menyerupai tokoh kartun maupun komik yang dibuat oleh warga Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus diminati pembeli asing dari berbagai negara karena dinilai sangat berkualitas.

     Menurut pengrajin "cosplay" David Setya Pambudi asal Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu, selain diminati masyarakat di Tanah Air, "cosplay" buatannya juga diminati pembeli mancanegara, seperti dari Malaysia, Amerika, Inggri, Brazil, Kanada, dan Filipina.

     Peminat "cosplay" terbanyak, kata dia, berasal dari Malaysia yang mengakui kerajinan "cosplay" buatannya memiliki kualitas yang sangat bagus.

     Harga jual "cosplay", kata dia, bervariasi karena disesuaikan dengan model dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

     "Harga jual untuk di luar negeri berkisar 300--800 dolar AS, sedangkan harga jual di dalam negeri antara Rp1,5 hingga Rp7 juta," ujarnya.

     Pemasarannya, kata dia, cukup melalui media sosial instagramnya @dave_workshop sehingga mudah diketahui banyak orang, termasuk dari luar negeri sekalipun.

     "Cosplay" yang dibuat, di antaranya menyerupai kostum tokoh kamen rider den-O, baja hitam, power ranger, kwagaranger dari hurricanger, serta warrior of lights dari final fantasy.

     Ia mengakui membuat kostum menyerupai tokoh komik maupun kartun tersebut berdasarkan pesanan.

     Beberapa kostum yang dimiliki sekarang, kata dia, memang ada yang disewakan menyusul banyaknya komunitas "cosplay" yang tentunya membutuhkan kostum saat bertemu dengan sesama penggemar "cosplay".

     Adapun bahan baku yang dipakai untuk membuat "cosplay", di antaranya spon hati, evafoam, kain spandeks, dril, resin, dan beberapa bahan baku pendukung lainnya.

     Untuk membuat sebuah kostum tentang tokoh tertentu, kata dia, membutuhkan waktu antara dua pekan hingga tiga bulanan disesuaikan tingkat kerumitan dalam pembuatannya.

     Mulai menekuni kerajinan "cosplay", kata dia, dimulai sejak tahun 2014 yang memang menjadi impiannya sejak kecil karena sering menonton film animasi superhero.

     "Setelah beranjak dewasa, akhirnya keinginan saya membuat kostum tokoh animasi bisa terwujud," ujarnya.

     Sebelumnya, dia mengaku, belajar dengan sejumlah pembuat "cosplay" dari berbagai daerah, seperti Tegal, Jakarta, Pekalongan, Semarang dan beberapa pengrajin dari daerah lain.

     Jika sebelumnya pembuatan kostum tokoh animasi dibuat seorang diri, kini dia dibantu empat temannya yang merupakan anggota sesama komunitas Anim Lover Kudus atau Anivers-K.

     Pembuatan "cosplay" saat musim hujan seperti sekarang, katanya, memang terkendala karena pengeringan kostum yang sudah dicat selama ini masih menggantungkan panas matahari.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024