Kudus (Antaranews Jateng) - Pelajar SMP Keluarga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar peringatan Tahun Baru Imlek 2019 dengan aksi teatrikal berupa tarian naga memakan pelaku korupsi, sebagai bentuk pendidikan antikorupsi, Senin.
Aksi teatrikal tersebut ditampilkan siswa SMP Keluarga Kabupaten Kudus, termasuk seorang koruptor yang dimakan naga juga diperankan siswa sekolah itu.
Pembimbing Teater SMP Keluarga Kudus Ahmad Faridiansyah di Kudus, Senin, mengatakan aktraksi tersebut menggambarkan suatu negeri impian.?
"Di negara ini banyak terjadi tindak korupsi, kezaliman, hingga perebutan kekuasaan, sedangkan rakyat menjadi korbannya," ujarnya.?
Untuk membasmi korupsi agar tidak merajalela, maka seorang koruptor dibasmi naga atau liong dan barongsai.?
Ia mengatakan sosok manusia dan liong memiliki makna, bahwa semua tindakan manusia di Bumi pasti akan mendapatkan balasan, sedangkan sosok liong sebagai pembasmi kemurkaan.?
Wakil Kepala SMP Keluarga Kudus Herri Cristanto menambahkan bahwa setiap tahunnya ada kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek diselenggarakan sekolah itu.?
Pada tahun ini, lanjut dia, dikemas dengan tema yang berbeda dengan tahun lalu, yakni bertema tentang pendidikan antikorupsi.?
Apalagi, lanjut dia, saat ini merupakan tahun politik, sedangkan di SMP Keluarga memiliki program unggulan tentang pendidikan antikorupsi.?
"Kami memang berkomitmen dalam mencerdaskan anak bangsa dan sekaligus menanamkan pendidikan karakter antikorupsi sejak dini," ujarnya.
Dengan banyaknya kegiatan yang bertemakan pendidikan antikorupsi, diharapkan menjadi pembiasaan bagi anak untuk antikorupsi, yang pada akhirnya menuju pembudayaan sikap dan perilaku antikorupsi.
Berdasarkan pengumuman KPU, kata dia, banyak mantan koruptor menjadi calon anggota legislatif.
"Harapannya, anak-anak sejak dini mendapatkan pemahaman tentang dampak dan bahaya korupsi. Untuk mewujudkan kecintaannya terhadap negara, tentunya mereka juga sadar akan bahaya korupsi sejak dini," ujarnya.
Aksi teatrikal tersebut ditampilkan siswa SMP Keluarga Kabupaten Kudus, termasuk seorang koruptor yang dimakan naga juga diperankan siswa sekolah itu.
Pembimbing Teater SMP Keluarga Kudus Ahmad Faridiansyah di Kudus, Senin, mengatakan aktraksi tersebut menggambarkan suatu negeri impian.?
"Di negara ini banyak terjadi tindak korupsi, kezaliman, hingga perebutan kekuasaan, sedangkan rakyat menjadi korbannya," ujarnya.?
Untuk membasmi korupsi agar tidak merajalela, maka seorang koruptor dibasmi naga atau liong dan barongsai.?
Ia mengatakan sosok manusia dan liong memiliki makna, bahwa semua tindakan manusia di Bumi pasti akan mendapatkan balasan, sedangkan sosok liong sebagai pembasmi kemurkaan.?
Wakil Kepala SMP Keluarga Kudus Herri Cristanto menambahkan bahwa setiap tahunnya ada kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek diselenggarakan sekolah itu.?
Pada tahun ini, lanjut dia, dikemas dengan tema yang berbeda dengan tahun lalu, yakni bertema tentang pendidikan antikorupsi.?
Apalagi, lanjut dia, saat ini merupakan tahun politik, sedangkan di SMP Keluarga memiliki program unggulan tentang pendidikan antikorupsi.?
"Kami memang berkomitmen dalam mencerdaskan anak bangsa dan sekaligus menanamkan pendidikan karakter antikorupsi sejak dini," ujarnya.
Dengan banyaknya kegiatan yang bertemakan pendidikan antikorupsi, diharapkan menjadi pembiasaan bagi anak untuk antikorupsi, yang pada akhirnya menuju pembudayaan sikap dan perilaku antikorupsi.
Berdasarkan pengumuman KPU, kata dia, banyak mantan koruptor menjadi calon anggota legislatif.
"Harapannya, anak-anak sejak dini mendapatkan pemahaman tentang dampak dan bahaya korupsi. Untuk mewujudkan kecintaannya terhadap negara, tentunya mereka juga sadar akan bahaya korupsi sejak dini," ujarnya.