Magelang (Antaranews Jateng) - Umat Tri Dharma Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, Jawa Tengah melakukan tradisi membersihkan "rupang-rupang" menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2570 di daerah itu, Selasa.
"Ini menjadi tradisi umat dalam rangkaian perayaan Imlek," kata Ketua Yayasan Tri Bhakti (pengelola Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang) Paul Chandra Wesi Aji di sela kegiatan itu di Magelang.
Ia menyebut pembersihan rupang-rupang, terutama berbagai patung yang ditempatkan di kelenteng di tengah Kota Magelang itu, setiap tujuh hari menjelang Imlek.
Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang berdiri pada 1864, namun pada 2014 terbakar, kemudian dibangun kembali selama beberapa tahun dan saat ini tampak megah.
Sebelumnya pembersihan rupang-rupang, umat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang melakukan persembahyangan secara khusyuk selama beberapa saat yang disebut Punggahan Toa Pekong, dipimpin Pandita Tjong Swie Nyo.
Persembahyangan berlangsung di depan altar kelenteng dan di depan patung Tjo Cau Kong (Dewa Dapur) di dapur kelenteng itu.
"Persembahyangan ini untuk melaporkan kepada para dewa, khususnya Dewa Tjo Cau Kong apa saja amal baik dan perbuatan buruk umat selama setahun perjalanan ini, supaya diteruskan kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Ia menjelaskan pembersihan rupang-rupang atau berbagai peralatan persembahyangan, sejumlah altar, dan para patung dewa-dewi dilakukan umat dengan menggunakan sikat berbulu halus, kulit jeruk bali, dan penyemprotan dengan air.
Ia menjelaskan tentang penggunaan kulit jeruk dalam pembersihan rupang-rupang itu yang berdasarkan petunjuk dari seorang Suhu di Singapura.
"Kulit jeruk ini ada minyak, jadi lebih bersih," ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa pembersihan rupang-rupang juga memberi makna kepada umat tentang pentingnya menyucikan diri guna memasuki Tahun Baru Imlek.
Kegiatan lainnya dalam rangkaian perayaan Imlek 2570 umat TITD Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, antara lain persembahyangan awal tahun baru pada 5 Februari 2018 pukul 00.00 WIB dan kirab Cap Go Meh pada 19 Februari menyusuri beberapa ruas jalan utama di kota itu, dan dilanjutkan pesta kembang api pada malam harinya.
Ia juga mengatakan bahwa bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2570, umat TITD setempat berdoa bagi bangsa dan negara agar terbebas dari segala bentuk bencana sehingga masyarakat hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran.
"Termasuk berdoa agar pemilu berlangsung dengan tertib, lancar, dan damai," kata dia.
"Ini menjadi tradisi umat dalam rangkaian perayaan Imlek," kata Ketua Yayasan Tri Bhakti (pengelola Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang) Paul Chandra Wesi Aji di sela kegiatan itu di Magelang.
Ia menyebut pembersihan rupang-rupang, terutama berbagai patung yang ditempatkan di kelenteng di tengah Kota Magelang itu, setiap tujuh hari menjelang Imlek.
Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang berdiri pada 1864, namun pada 2014 terbakar, kemudian dibangun kembali selama beberapa tahun dan saat ini tampak megah.
Sebelumnya pembersihan rupang-rupang, umat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang melakukan persembahyangan secara khusyuk selama beberapa saat yang disebut Punggahan Toa Pekong, dipimpin Pandita Tjong Swie Nyo.
Persembahyangan berlangsung di depan altar kelenteng dan di depan patung Tjo Cau Kong (Dewa Dapur) di dapur kelenteng itu.
"Persembahyangan ini untuk melaporkan kepada para dewa, khususnya Dewa Tjo Cau Kong apa saja amal baik dan perbuatan buruk umat selama setahun perjalanan ini, supaya diteruskan kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Ia menjelaskan pembersihan rupang-rupang atau berbagai peralatan persembahyangan, sejumlah altar, dan para patung dewa-dewi dilakukan umat dengan menggunakan sikat berbulu halus, kulit jeruk bali, dan penyemprotan dengan air.
Ia menjelaskan tentang penggunaan kulit jeruk dalam pembersihan rupang-rupang itu yang berdasarkan petunjuk dari seorang Suhu di Singapura.
"Kulit jeruk ini ada minyak, jadi lebih bersih," ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa pembersihan rupang-rupang juga memberi makna kepada umat tentang pentingnya menyucikan diri guna memasuki Tahun Baru Imlek.
Kegiatan lainnya dalam rangkaian perayaan Imlek 2570 umat TITD Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, antara lain persembahyangan awal tahun baru pada 5 Februari 2018 pukul 00.00 WIB dan kirab Cap Go Meh pada 19 Februari menyusuri beberapa ruas jalan utama di kota itu, dan dilanjutkan pesta kembang api pada malam harinya.
Ia juga mengatakan bahwa bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2570, umat TITD setempat berdoa bagi bangsa dan negara agar terbebas dari segala bentuk bencana sehingga masyarakat hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran.
"Termasuk berdoa agar pemilu berlangsung dengan tertib, lancar, dan damai," kata dia.