Batang (Antaranews Jateng) - Memasuki musim hujan, laporan gangguan listrik yang diterima PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Pekalongan, Jawa Tengah, kini mencapai 75 kasus per hari atau naik 50 persen dibanding sebelumnya 30-40 kasus per hari.

Manajer PT PLN APJ Pekalongan Joko Hadiwidayat di Batang, Jumat, mengatakan laporan gangguan tersebut didominasi pohon roboh yang merusak jaringan listrik dan ranting pohon yang menempel pada kawat aliran listrik.

"Saat cuaca baik, kami mendapat laporan baik dari telepon, media sosial, maupun yang datang langsung ke kantor yang mencapai 30-40 gangguan per hari. Akan tetapi sekarang mampu mencapai lebih 75 gangguan, artinya pada musim hujan ini terjadi lonjakan gangguan mencapai sekitar 50 persen," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi gangguan listrik pada kondisi cuaca buruk, PLN telah menambah satu regu dalam satu shift dengan rincian unit PLN Pekalongan Kota 2 regu, Kabupaten Batang 6 regu, dan Kabupaten Pekalongan 7 regu yaitu untuk unit Kedungwuni 5 regu dan Wiradesa sebanyak 2 regu.

"Untuk mengantisipasi kerawanan itu, kami terus siaga dan selalu rutin melakukan pemotongan terhadap batang atau pohon yang memang sudah dekat dengan jaringan," katanya.

Menurut dia, PLN sudah melakukan pemeliharaan rutin dan terpadu namun karena dampak dari anomali cuaca memang mempengaruhi jaringan listrik sehingga dengan melihat kondisi itu diharapkan masyarakat melaporkan jika di lingkungannya ada ranting pohon yang menempel pada jaringan listrik.

Adapun bagi masyarakat yang wilayah mengalami gangguan jaringan listrik agar bersabar karena PLN memang memprioritaskan penanganan gangguan yang memiliki dampak lebih luas.

"Untuk aduan gangguan listrik pribadi akan dilayani setelah penanganan gangguan prioritas selesai. Kami tidak menyangkal jika PLN memang terkadang mengalami hambatan ketika melakukan penanganan kendala jaringan di lapangan," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024